Setelah Sempat Jadi Viral karena Dibaca Panglima TNI, Denny JA Kembali Publikasikan Puisinya
Puisi itu dianggap panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat tepat menggambarkan ancaman Indonesia ke depan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ini masa yang susah
Bangsa sedang terbelah
Apapun yang tiba
Maknanya mendua
Baik di sini
Buruk di sana
Pahlawan di sini
Penjahat di sana
Dipuji di sini
Di maki di sana
Apapun yang tiba
Menjadi peluru saling tembak
Belati saling tusuk
Panah saling melukai
Sejak pilkada Jakarta
Banyak hal berubah
Retak cermin di dinding
Retak pula peta Indonesia
Bom meledak di kampung melayu
Ledakannya memercik jauh
Menambah luka
bangsa yang terbelah
Menambah pekik
bangsa yang tercabik
Berdatangan para serigala
Mengolahnya menjadi senjata
Memberondong ke atas
Memberondong ke bawah
Memberondong segala penjuru
Luka bangsa
Semakin menganga
-000-
Tokoh bangsa yang paling senior bertanya
Apakah air mata burung garuda
Berhubungan dengan bangsa terbelah?
Tiba tiba ada suara
Keluar dari mulut burung garuda
Para ahli sejarah
Segera mengenalinya
Ada suara Bung Karno
Ada suara Bung Hatta
Ada suara Muhamad Yamin
Ada suara Dokter Sutomo
Koor bersama itu suara:
Jangan lupakan kami
Tahun 1908, kami bersama
Berjuang bangkitkan bangsa
Sudah beri apa yang bisa
Jangan lupakan kami"
"Tahun 1928 kami bersumpah
Satu bangsa satu bahasa
Sudah beri segala punya
Jangan lupakan kami"
" Tahun 1945 kami membela
Berjuang untuk merdeka
Sudah beri kami punya nyawa
Jangan lupakan kami"
"Kini kami tinggal nama
Kaulah yang memberi makna"
Selesai itu koor suara
Selesai pula air mata burung garuda
Mei 2017