Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MPR Prihatin Pejabat Lembaga Negara Bergantian Ditangkap KPK,Usai DPR,DPD Lalu BPK

"Kok ya masih ada saja pelaku-pelaku korupsi di lembaga negara," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua MPR Prihatin Pejabat Lembaga Negara Bergantian Ditangkap KPK,Usai DPR,DPD Lalu BPK
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara saat memberikan keterangan pers terkait operasi tangkap tangan (OTT), di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (27/5/2017). KPK mengamankan 7 orang dan menetapkan empat orang sebangai tersangka (dua orang pejabat Kemendes dan dua orang pejabat BPK) serta menyita uang sebanyak Rp40 Juta, Rp1,145 Milyar dan USD 3000 yang diduga sebagai suap terkait pemberian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Kemendes. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku prihatin dan miris mengetahui berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meringkus oknum pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI

"Sangat prihatin banyak lembaga negara kena masalah seperti DPR, DPD sekarang BPK. Kok ya masih ada saja pelaku-pelaku korupsi di lembaga negara," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2017).

Zulkifli menghimbau agar pejabat publik benar benar serius dan sungguh sungguh menjaga kredibilitas lembaga agar publik tetap percaya.

"Jangan sampai kepercayaan publik makin tergerus. Mudah-mudahan kejadian kali ini bisa betul-betul dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi di masa datang," kata Ketua Umum PAN itu.

Baca: Misbakhun Ingatkan Publik Tak Sudutkan BPK

Sebelumnya diberitakan, Sugito dan Jarot disangka memberikan uang kepada Rochmadi dan Ali agar Kemendes memperoleh opini WTP terhadap laporan keuangan Kemendes.

Uang senilai Rp 40 juta pun disita KPK yang merupakan sisa dari komitmen fee sebesar Rp 240 juta.

Berita Rekomendasi

Ketua KPK, Agus Rahardjo ‎menjelaskan rangkaian OTT dilakukan pada Jumat (26/5/2017) di Kantor BPK RI dan di kantor Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Selanjutnya tujuh orang tersebut yakni Ali Sadli auditor BPK, Rochmadi Saptogiri, eselon I BPK, Jarod Budi Prabowo, eselon III Kemendes‎, Sekretaris Rochmadi Saptogiri, sopir Jarod Budi Prabowo, dan seorang satpam diperiksa intensif selama 1x24 jam.

Baca: KPK Tetapkan 4 Tersangka dalam Suap Auditor BPK, di Antaranya Rochmadi Saptogiri dan Irjen Kemendesa

Penyidik kemudian melakukan gelar perkara atas adanya dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji pada pejabat BPK RI terhadap laporan opini WTP di ‎Kemendes PDTT TA 2016 dan ditetapkan empat tersangka.

Untuk tersangka pemberi suap, SUG dan DJB dijerat dengan pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b. Atau Pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Tipikor Jo Pasal 64 KUHP jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Kemudian untuk penerima yakni RS dan ALS dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Tipikor Jo Pasal 64 KuHP dan Jo Pasal 55 KUHP. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas