Kesaksian Warga Soal Pasutri yang Diduga Terkait Teroris: Mereka Mulai Berubah Sejak 2 Tahun Lalu
Mereka ditangkap aparat keamanan karena diduga terlibat pengeboman di Terminal Kampung Melayu, pada beberapa waktu lalu.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Warga melihat perubahan dari pasutri itu pada dua tahun yang lalu. Di kediaman itu sering digelar pengajian.
Para pria berjenggot dan wanita bercadar ramai datang ke tempat itu. Mereka diantar kendaraan roda empat, namun mobil tidak diparkir di tempat parkir warga yang ada. Melainkan hanya di drop.
M, berpenampilan berbeda karena memakai cadar. Pihak keluarga itu menjadi tertutup. Ini membuat warga menaruh curiga. Selain itu di depan kediaman dipasang pagar yang dibuat dari bambu setinggi dua meter.
"Ada kecurigaan sedikit, tetapi kan kita tidak ada bukti. Agus dan istrinya setelah pakai cadar sama pakai celana gantung sudah tertutup, sama warga sudah tidak sering main," kata warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak keluarga masih bungkam adanya insiden tersebut. Mereka masih berkonsentrasi untuk menenangkan diri. "Mohon maaf, kami tidak bisa memberikan komentar. Kami juga tidak bisa memberikan keterangan apapun," kata dia.
AS merupakan orang yang ditemui Ahmad Sukri, pelaku bom Kampung Melayu. Sebelumnya, AS menyerahkan sepeda motor kepada R alias B, pria yang sebelumnya ditangkap Densus 88 di Cibubur.
Selain mengamankan, AS dan M, aparat kepolisian juga menangkap BF di rumah kontrakan di Jalan Masjid 3 Cipayung, Jakarta Timur, pada Selasa kemarin. BF juga kenal dengan Ahmad Sukri.
BF ini mengenalkan Ahmad Sukri kepada R melalui A. BF menyimpan sepeda motor yang dititipkan Ahmad Sukri kepada R alias B melalui saudara A.
"AS dan BF diduga mengenal baik pelaku bom Kampung Melayu. AS dan BF alias I telah dibawa ke Mako Brimob Depok untuk pemeriksaan lebih lanjut 7X24 jam," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul.