Keluh Kesah Fiera Lovita Setelah Rentetan Intimidasi yang Dialaminya
Ia berharap peristiwa yang menimpanya tidak terjadi pada siapapun. Ia juga berharap negara harus hadir melindungi warganya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fiera Lovita menyayangkan sikap ormas yang mengintimidasinya, sehingga ia terpaksa pergi dari rumahnya di Solok, Sumatera Barat.
"Sebagai Muslim kita harus tabayyun yang artinya berdialog secara baik. Berbeda pendapat harus diselesaikan dengan cara beradab," ucapnya, di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017)
Dalam jumpa pers itu, ia didampingi oleh Damar Juniarti dari SAFEnet, Asfinawati dari YLBHI, dan Astari Yanuarti dari Mafindo.
"Saya hanya menanggapi berita kaburnya seorang habib yang akan dimintai keterangannya oleh polisi di Jakarya dalam kasus chat mesum dan kasus hukum lain yang menimpa habib tersebut. Saya seperti netizen lain yang mengemukakan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya tanpa ada maksud dan tujuan apapun," terangnya.
Namun, wanita yang berprofesi sebagai dokter dan bekerja di RSUD Solok itu, malah menjadi korban persekusi. Ia diintimidasi oleh ormas FPI dan kelompok lainnya.
Sebelumnya, mengkritisi pimpinan FPI Rizieq Shihab lewat akun Facebook-nya pada 19 Mei 2017. Berikut statusnya:
"Kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta ummat yang siap mendampingimu, jgn run away lg dunj bin"
"Kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja dan dibela."
"Masih ada yang berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh..dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah gak berani."
Menurut Fiera Lovita, status yang ia tulis, hanya menanggapi berita kaburnya seorang habib yang akan dimintai keterangannya oleh polisi di Jakarta, dalam kasus chat mesum dan kasus hukum lain.
"Saya seperti netizen lain yang mengemukakan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya tanpa ada maksud dan tujuan apapun," lanjutnya.
Namun, statusnya itu kemudian di-screen-capture dan disebarluaskan dengan komentar tidak senonoh. Selanjutnya, berujung dengan kedatangan sejumlah anggota ormas ke rumah, rumah sakit tempatnya bekerja, dan sekolah kedua anaknya.
Pada akhirnya, Fiera Lovita harus berurusan dengan polisi. Ia diamankan demi keselamatan diri dan dua anaknya yang berumur 8 dan 9,5 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.