Hindari Penumpukan di Tol Brexit, BPJT Sarankan Transaksi dengan Uang Electronik
Tahun lalu terjadi penumpukan kendaraan selama berjam-jam bahkan menimbulkan korban jiwa.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya agar kejadian di Tol Brexit pada mudik 2016 silam tidak terulang lagi.
Tahun lalu terjadi penumpukan kendaraan selama berjam-jam bahkan menimbulkan korban jiwa.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra menuturkan untuk mengantisipasi ada beberapa ruas tol fungsional.
Selain itu ia juga menyarankan agar pemudik menggunakan uang elektronik, agar tidak memakan waktu yang lama saat pembayaran di gerbang tol.
"Ada fungsional di pintu keluar yang tersebar. Transaksi pakai uang elektronik biar cepat biar gak ngantri," ujar Herry kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/5/2017).
Adapun ruas tol tersebut sepanjang Brebes - Pemalang, Pemalang - Batang, Batang - Pemalang namun hanya sampai Weleri.
Kemudian dari Semarang - Solo melalui Salatiga kemudian Ngawi hingga ke Widodaren.
"Nanti Ngawi - Kertasono dari nganjuk keluar, masuk, lanjut ke Mojokerto sama Surabaya - Mojokerto," ujar Herry.
Puncak arus mudik sendiri diprediksikan H-2 Idul Fitri, dan arus balik pada H+4 Lebaran.
"H-2 untuk mudik karena hari kerja sampai Jumat, Senin sudah lebaran. Puncak arus Baliknya Minggu," kata Herry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.