Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Begitu Merindu Keluarga, Terbaca dari Analisis Tulisan Tangannya

Benarkah kepribadian Basuki Tjahaja Purnama setelah mendekam di balik sel jeruji menunjukkan diri aslinya? Analisis pakar tentang tulisan tangannya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Begitu Merindu Keluarga, Terbaca dari Analisis Tulisan Tangannya
Istimewa/Kompas.com
Ahok dan tulisan tangannya. KOMPAS.COM 

Perubahan tulisan tangan, menunjukkan perkembangan karakter penulisnya.

Seperti profil psikologis, tulisan tangan selalu bergerak. Dan dalam kasus ini, kita belajar bahwa orang yang paling keras pun bisa dilunakkan oleh pengalaman yang mengubah hidupnya.

Mudah-mudahan, dia belajar kesalahannya. Dan saat dia, dia akan menjadi orang yang berubah.”

Di kolom komentar, saat menanggapi komentar seorang rekannya, Putro juga menulis:

“Sebagian dari egonya masih di situ. Ukuran tulisannya cenderung masih besar. Mungkin seiring waktu akan mengecil.

Kemiringan tulisannya juga sudah tidak terlalu ke kanan. Ada perubahan dalam cara dia mengekspresikan emosi. Sedikit lebih kontemplatif dibanding dulu

Kadang karakter manusia akan banyak berubah seiring semakin sering dirinya berbincang dengan dirinya sendiri.

Berita Rekomendasi

Bagi pria yang lebih rendah, kesepian membunuh. Tapi untuk pria yang lebih besar.

Kesepian menumbuhkan karakter mereka.”

Ketika IntisariOnline bertanya tentang kemungkinan Ahok mengulang kesalahannya, pria yang memiliki latar belakang pendidikan Kriminologi di Universitas Indonesia ini mengaku tidak berani menjawab.

“Karena itu jatuhnya probabilitas yang riskan banget untuk ditebak,” ujarnya.

Namun yang jelas, menurut Putro, Ahok sangat menyesal. Hal ini terjadi setelah dirinya lebih banyak berkontemplasi, berbicara dengan dirinya sendiri.

Padahal, pada dasarnya Ahok merupakan sosok yang lebih senang berbicara di depan banyak orang.

Terkait dengan keputusan Ahok untuk membatalkan upaya banding, menurut Putro, hal ini menunjukkan perubahan sikap Ahok yang sebelumnya sangat kompetitif dan ambisius menjadi lebih mau mengalah.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas