Rachel Maryam: Ketika Rumah SBY Digeruduk, Ketika Banser Geruduk Pengajian, Persekusi Bukan?
Tentu, peristiwa persekusi ini menjadi pembahasan sendiri bagi publik, tak terkecuali artis sekaligus politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa persekusi tengah marak terjadi di tanah air.
Sebagai contoh, seorang dokter di Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita dan remaja laki-laki berusia 15 tahun dengan inisial PMA yang mengalami persekusi beberapa waktu lalu karena dinilai telah menghina seorang ulama melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com Regional Coordinator Southeasy Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Junianto menjelaskan sudah ada 59 kasus persekusi sejak Januari hingga Mei 2017.
Hal ini dijelaskan oleh Damar dalam keterangan pers di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).
Damar menjelaskan bahwa fenomena persekusi ini terus meningkat setiap bulannya.
Diketahui, persekusi merupakan tindakan teror dan intimidasi dengan cara 'memburu' orang-orang yang dianggap menghina tokoh tertentu.
Tentu, peristiwa persekusi ini menjadi pembahasan sendiri bagi publik, tak terkecuali artis sekaligus politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam.
Ia menanggapi peristiwa ini dengan keras melalui kicauan-kicauannya di akun Twitter pribadinya, @cumarachel pada, Jumat (2/6/2017).
Melalui kicauannya, ia berharap kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas tanpa tebang pilih dan tanpa adanya perlakuan berbeda antara satu kelompok dengan yang lain.
Ia juga mengicaukan beberapa contoh kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
Simak kicauan selengkapnya Rachel Maryam terkait persekusi berikut ini!
"Kalau banser yang geruduk beberapa tempat pengajian itu masuk dalam kategori persekusi gak yah? #StopPersekusi"
"Waktu rumah SBY digeruduk sekelompok orang gak dikenal & meninggalkan mobil Terrano hitam tak bertuan,termasuk persekusi nggak ya? #StopPersekusi"
"Waktu Iwan Bopeng ngamuk-ngamuk bikin takut orang-orang di TPS, termasuk dalam kategori persekusi atau intimidasi? Atau gak dua-duanya? #StopPersekusi"