Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siti Fadilah Sebut Kasusnya Direkayasa, KPK: Itu Haknya

"Terdakwa kan berhak melakukan pembelaan silahkan saja. KPK tentunya memiliki sejumlah bukti yang kami pandang kuat sampai kepada tuntutan kemarin,"

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Siti Fadilah Sebut Kasusnya Direkayasa, KPK: Itu Haknya
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah tidak ambil pusing soal tudingan Siti Fadilah Supari.

Mantan Menteri Kesehatan tersebut menyebut KPK merekayasa kasus yang kini menjeratnya.

Siti Fadilah sendiri telah mengembalikan uang ke KPK senilai Rp 1,3 miliar.

Uang itu diduga merupakan hasil tindak pidana korupsi kasus korupsi pengadaan Alkes.

"Terdakwa kan berhak melakukan pembelaan silahkan saja. KPK tentunya memiliki sejumlah bukti yang kami pandang kuat sampai kepada tuntutan kemarin," kata Febri, Kamis (8/6/2017).

Febri melanjutkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada hakim untuk menilaian kasus tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Karena kasus tersebut sudah masuk ke tahap sidang.

"Kalau bersalah vonisnya berapa dan bagaimana konstruksi secara pertimbangan hakim untuk unsur-unsur pasal termasuk indikasi aliran dana kepada sejumlah pihak itu seperti apa (terserah hakim)," katanya.

Untuk diketahui, mantan Menkes Siti Fadilah Supari dalam pledoinya menyatakan pembuatan surat rekomendasi penunjukan langsung yang ditandatanganinya dalam pengadaan alat kesehatan guna mengantisipasi kejadian luar biasa pada tahun 2005 sudah sesuai prosedur.

Sementara itu di dakwaan KPK, Siti disebut menunjuk PT Indofarma Global Medika, sebagai penyedia buffer stock. Atas penunjukan langsung itu, PT Indofarma memperoleh keuntungan sebesar Rp1,5 miliar dan merugikan negara sekitar Rp6,1 miliar.

Siti juga menyatakan banyak fakta persidangan yang tidak diungkap jaksa serta sengaja dihilangkan.


Ia merasa kasus ini adalah kedzoliman yang sistematis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas