Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Politisi Hanura Ini Selalu Tunggui Masakan Istri Setiap Menjelang Berbuka

"Bagi saya balado terong sepertinya menjadi makanan wajib," kata Dadang.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Politisi Hanura Ini Selalu Tunggui Masakan Istri Setiap Menjelang Berbuka
TRIBUNNEWS/FERDINAND WASKITA
Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana dan istri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI Dadang Rusdiana selalu memanfaatkan berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadan. Dadang menempati rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan setiap hari Senin sampai Kamis.

"Jadi saya hanya bisa menikmati berkumpul dengan keluarga dan menikmati suasana Ramadan bersama dari hari Jumat sampai minggu malam," kata Dadang kepada Tribunnews.com.

Dadang biasa berkumpul bersama keluarga saat sahur dan berbuka.

Anggota Komisi X DPR ini lebih senang berbuka dengan masakan istri. Menurut Dadang, masakan istrinya lebih disukainya karena sangat cocok dengan lidah dan selera.

Dadan yang juga Wasekjen Hanura itu menceritakan makanan yang selalu ada saat berbuka puasa bersama keluarga.

"Saya berbuka tentu mengawali dengan kurma, air putih dan air teh. Kemudian istri sudah siapkan kolak kolang kaling atau kolak pisang, goreng bala-bala dengan cabe rawit yang sudah diiris-iris didalam kecap manis," kata Dadang.

Berita Rekomendasi

Dadang menghabiskan waktu buka puasa selama 10 menit kemudian melaksanakan salat maghrib. Dadang makan setelah usai sholat magrib. Makanan favoritnya telur bumbu, perkedel dan balado terong.

"Bagi saya balado terong sepertinya menjadi makanan wajib," kata Dadang.

Dadang melaksanakan salat isya dan tarawih dekat rumahnya di Masjid Al Multazam di Komplek Cherryfield Bojongsoang Kabupaten Bandung.

Kesempatan itu dia manfaatkan untuk bersilaturahmi dengan tetangga. Ia juga diminta memberikan kultum menjelang salat tarawih dan khotbah salat Jumat di masjid tersebut.

"Bagi saya dan keluarga, Ramadan harus dijadikan bulan penguatan pendalaman Al Quran selain amal-amal baik lainnya. Di 15 hari pertama kami harus sudah mengkhatamkan Al Quran, dan dia 15 hari berikutnya melakukan kajian, pendalaman atau penghafalan Al Quran," kata Dadang.

Sedangkan saat lebaran, Dadang langsung bersilaturahmi ke rumah ibunda usai salat subuh. Sekaligus, menjadi khotib dan imam salat Idul Fitri di kampung halaman.

Ia mengakui silaturahmi dengan warga masyarakat se-kampung merupakan kebahagiaan tersendiri.

"Ramadan bagi saya adalah sarana untuk semakin memperhalus perilaku kita agar menjadi muslim yang rahmatan lil alamin," kata Dadang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas