Penyelesaian Infrastruktur Strategis Nasional Menjadi Fokus Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2018
Seluruh satuan kerja Kementerian PUPR di daerah diminta mempertajam program kerja tahun 2018.
Editor: Content Writer
Selanjutnya hasil Konreg ini menjadi bahan pertemuan trilateral antara Kementerian PUPR, Bappenas dan Kementerian Keuangan, bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR dan menjadi bahan dalam penyusunan pidato kenegaraan Presiden pada 16 Agustus 2017.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh sekitar 393 orang yang terdiri seluruh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian PUPR, Para Kepala Balai yang ada di Ditjen Sumber Daya Air, Bina Marga Bina Konstruksi, Balitbang, BPSDM, Kepala Satker Penyediaan Perumahan, PPK Randal PIP Ditjen Cipta Karya, Tim Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi PSN dan Tim Saber Pungli.
Progres Penyerapan Anggaran 2017
Menteri Basuki mengatakan progres fisik dan keuangan bulan ini lebih baik dibanding bulan yang sama tahun 2016, namun masih dibawah rencana awal.
Hingga 7 Juni 2017, progres keuangan telah mencapai 24,87 persen, sementara progres fisik sebesar 29,57 persen.
Sedangkan pada bulan yang sama pada tahun 2016, progres keuangannya sebesar 22,26 persen dan progres fisik sebesar 26,09 persen.
Sementara untuk total paket kontraktual di Kementerian PUPR tahun 2017 sebanyak 11.274 paket dengan nilai Rp 79,01 triliun.
Dari jumlah tersebut, saat ini telah terkontrak sebanyak 9.640 paket senilai Rp 70,57 triliun atau 89,3 persen dengan rincian 621 paket merupakan kontrak tahun jamak yang sudah berjalan senilai Rp 29,04 triliun dan paket baru sebanyak 9.019 paket senilai Rp 41,53 triliun.
Jumlah paket yang terkontrak akan bertambah pada Juni 2017 sebanyak 1.205 paket senilai Rp 6,77 triliun. Sehingga sisa paket yang belum bisa terkontrak sebanyak 429 paket senilai Rp 1,67 triliun.
Menteri Basuki meminta paket pekerjaan yang belum dilelang segera dilelang dan dievaluasi secara seksama bila sudah tidak memungkinkan dilaksanakan secepatnya dialihkan melalui revisi DIPA.
Menteri Basuki mengatakan, pada tahun 2017 ini Kementerian PUPR mempunyai 4 fokus utama pekerjaan yang harus diselesaikan, yakni percepatan penyelesaian program prioritas 2017, mempersiapkan jalur mudik lebaran 2017, penyelesaian PSN Infrastruktur bidang PUPR dan penyelesaian tugas khusus untuk pembangunan infrastruktur pendukung Asian Games XVIII 2018 dan dukungan persiapan penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank 2018.
Dalam penutupan, Menteri Basuki menyampaikan kepada seluruh peserta Konreg 2017 untuk menjaga Corporate Culture Kementerian PUPR dalam bekerja, yakni berorientasi misi, profesional, bekerja dalam tim, dan berakhlakul karimah.
"Setiap perilaku pegawai PUPR memberikan pengaruh dan dampak pada institusi," pesannya. (***)