Komandan Brimob Bela 4 Anggotanya yang Intimidasi Wartawan Saat Bertugas
"Tapi kalau kalian menunjukkan kalian itu lebih hebat, ya pasti ada terjadi sesuatu sama-sama yang tidak kita diinginkan," lanjut Murad.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail menanggapi soal intimidasi anak buahnya terhadap wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ricky Prayoga (29).
Ia mengatakan, anggotanya tidak akan berbuat sesuatu jika tak dipicu hal-hal yang memancing emosi.
"Sama anggota itu, kalau kalian tidak menunjukan sikap yang aneh-aneh, anggota tak akan macam-macam," ujar Murad, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017).
"Tapi kalau kalian menunjukkan kalian itu lebih hebat, ya pasti ada terjadi sesuatu sama-sama yang tidak kita diinginkan," lanjut dia.
Baca: Jurnalis Antara Maafkan 4 Anggota Brimob yang Mengintimidasinya, Polisi Janji Lakukan Pemeriksaan
Murad mengatakan, anggota Brimob harus selalu siaga setiap saat.
Apalagi, saat itu mereka tengah bertugas mengamankan partai final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Kemungkinan, kata dia, anak buahnya kurang tidur dan kelelahan.
"Dia capek, terus ada yang bertingkah pasti dia marah. Pasti ada sesuatu yang tak berkenan di hati anggota," kata Murad.
Murad mengatakan, Brimob juga manusia yang sama-sama punya perasaan.
Jika tak ada sesuatu yang membua marah saat itu, maka tak akan terjadi intimidasi tersebut.
Mengenai anggotanya yang membawa senjata, kata Murad, sebisa mungkin Brimob tidak menggunakannya.
Senjata itu hanya untuk berjaga-jaga.
"Karena kami ini pelayan. Walau saya Brimob saya ini pelayan," kata dia.