Golkar Tak Mau Terburu-Buru Sikapi Kabar OTT KPK di Bengkulu
Mengenai bantuan hukum, Ace mengatakan Golkar akan mempertimbangkan hal tersebut.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar tidak mau terburu-buru menyikapi kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK dikabarkan menangkap Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti beserta istrinya LM.
"Partai Golkar masih belum menerima penjelasan resmi KPK kasus OTT-nya. kita kan belum tahu itu terkait Pak Ridwan atau istrinya. Kita tidak mau terburu-buru untuk menyikapi kasus ini," kata Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadizly ketika dikonfirmasi, Selasa (20/6/2017).
Ace mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Golkar, katanya, juga sedang mengecek kasus yang melilit Gubernur Bengkulu itu.
"KPK-nya sendiri belum secara resmi menyampaikan. Baru konfirmasi. Jadi kita dengarkan dulu keterangan resmi KPK," kata Anggota Komisi II DPR itu.
Mengenai bantuan hukum, Ace mengatakan Golkar akan mempertimbangkan hal tersebut.
"Tapi dilihat dulu secara komprehensif kasus ini seperti apa," kata Ace.
LM dikabarkan ditangkap di rumah pribadinya, di Gading, Cempaka Kota Bengkulu.
Saat ditangkap LM tengah bersama dengan seorang pengusaha inisial RD yang juga bendahara di salah satu parpol di Bengkulu. Kini keduanya menjalani pemeriksaan di Polda Bengkulu.
Dikonfirmasi soal hal itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan memang ada kegiatan penindakan di lapangan.
"Memang ada kegiatan beberapa tim kami di lapangan. Saya akan koordinasikan dan cek dulu untuk tahu persisnya," kata Febri.