Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati: Ayah Saya Bukan Pengkhianat Bangsa

"Saya tegas dan berani disumpah. Saya Megawati Soekarnoputri, anak Bung Karno, saya tahu persis ayah saya bukan pengkhianat bangsa,"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Megawati: Ayah Saya Bukan Pengkhianat Bangsa
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya tegas dan berani disumpah. Saya Megawati Soekarnoputri, anak Bung Karno, saya tahu persis ayah saya bukan pengkhianat bangsa," tegas Megawati Soekarnoputri.

Hal itu dikatakan Megawati saat berpidato dalam acara Peringatan Haul Bung Karno ke-47 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Awalnya, Megawati menceritakan saat menjabat Ketua Umum PDI tahun 1993.

Presiden ke-5 RI itu diminta berbicara di Sesko ABRI.

Mega telah mempersiapkan diri dengan membaca tulisan soal partai berlembar-lembar.

Setelah selesai, Mega lalu menyampaikan kepada peserta boleh tanya jawab.

"Saya bilang kalau tidak ada bertanya, enggak apa-apa, jangan dipaksakan. Ternyata ada satu perwira, bolehkah saya bertanya kepada ibu," kata Megawati menirukan ucapan perwira tersebut.

Berita Rekomendasi

Perwira itu, kata Megawati, menyampaikan pertanyaan yang berbeda dengan lainnya.

"Bagaimana menurut ibu, orang bernama Soekarno apakah seorang pengkhianat, saya kaget. Ini menjawab sebagai ketua partai atau warga negara atau anak beliau," kata Megawati.

Megawati lalu bertanya kepada panitia apakah diperbolehkan menjawab pertanyaan tersebut.

Panitia memperbolehkannya.

Ia pun bersumpah Soekarno bukanlah pengkhianat.

Saat itu, suasana menjadi hening.

"Saya bilang pimpinan boleh selesai atau masih ada bertanya, karena saya pakai kostum ketua partai, enggak ada yang bertanya, alhamdullilah," kata Megawati.

Megawati saat itu berpesan kepada anak muda dalam diskusi tersebut bahwa berbicara menggunakan pikiran, hati dan nurani bila ingin menjadi pemimpin bangsa.

"Anak itu datang, saya minta maaf kepada ibu. Saya bilang jangan kepada saya tapi minta maaf lah kepada proklamator mu Bung Karno," kata Megawati.

"Jadi Bung Karno mau ditiadakan monggo saja tapi secara pribadi sebagai salah satu anaknya maupun warga negara maupun Presiden kelima nama itu tidak akan hilang dari sejarah bangsa," kata Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas