Pembiayaan Penyakit Jantung Penyebab Defisit Keuangan BPJS Kesehatan
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fachmi Idris, menungkapkan, penyebab defisit keuangan yang dialami pihaknya karena
Penulis: Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fachmi Idris, menungkapkan, penyebab defisit keuangan yang dialami pihaknya karena pembiayaan penyakit jantung.
"Misalnya begini, semua penyakit kita tanggung, kecuali jantung. Ini selesai defisit kita. Karena jantung itu menyerap (Rp.) 7,4 T (Triliun) tahun lalu. Tapi jangan salah quote yah, kita tidak ada rencana menghilangkan."
Hal itu dikatakannya ketika ditemui di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2017).
Lebih jauh ia menjelaskan, iuran yang saat ini ditetapkan kepada peserta, belum cukup untuk membiayai semua pelayanan kesehatan.
Untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) perorang mengalami defisit pembiayaan sebanyak Rp 13.000, untuk peserta mandiri, perorang mengalami defisit pembiayaan sebanyak Rp 27.500, dan untuk pasien kelas dua defisit pembiayaan sebanyak Rp 13.000.
Hanya pembiayaan pasien kelas satu yang sesuai dengan hitungan.
Untuk menyelesaikan permasalahan defisit keuangan tersebut, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menginginkan keuangan daerah juga ikut membiayai defisit tersebut.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.