Yasonna Jelaskan Alasan Putuskan Ahok Tetap di Rutan Mako Brimob
Yasonna mengungkapkan ancaman yang diarahkan kepada Ahok secara verbal sudah banyak ditemukan, termasuk di media sosial.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengungkapkan bahwa Terpidana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tetap berada di Rumah Tahanan Markas Korps Brigadir Mobile (Mako Brimob), Kelapa Dua.
Yasonna menjelaskan alasan keamanan yang membuat Ahok tidak jadi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
"Ini karena alasan keamanan," ujar Yasonna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Yasonna menjelaskan bahwa kasus penistaan agama bukanlah kasus yang biasa, melainkan kasus yang bisa memicu reaksi banyak orang.
Yasonna mengungkapkan ancaman yang diarahkan kepada Ahok secara verbal sudah banyak ditemukan, termasuk di media sosial.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menjelaskan bahwa penghuni Lapas Cipinang ada yang memilih maupun yang tidak memilih Ahok pada saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung, sehingga dikhawatirkan bisa memicu kericuhan apabila Ahok ditempatkan di sana.
"Jadi ini persoalan-persoalan yang kami pikirkan. Daripada nanti repot. Misalnya di sana ada pendukung Ahok, ada non pendukung Ahok. Bisa juga antarmereka (tawuran) gara-gara membela Ahok. Di dalam (serukan) hidup Ahok. Yang di sana (yang bukan pendukung) marah. Bisa ribut," kata Yasonna.
Faktor lain, kata Yasonna, ada juga narapidana terorisme yang dikhawatirkan juga akan bereaksi apabila Ahok ditempatkan di Lapas Cipinang itu.
"Belum lagi nanti kalau ada yang demo atau apa, itu akan menyulitkan kita. Karena jalan di depan itu sangat arteri. Jadi kami pikir ya sudah lah. Kami tidak mau ambil resiko itu dan mempersulit ami. Jadi kami tetap taroh di Mako dulu. Nanti evaluasi berikutnya kita lihat," kata Yasonna.