Dokter Stefanus Dikenal Punya Dedikasi Tinggi pada Bidang Kesehatan
Sebelumnya diketahui, seorang dokter spesial anastesi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kamar jaga, satu Rumah Sakit Swasta.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Public Relation Manager RS Pondok Indah Group, Hestia Amriyani menjelaskan Stefanus Taofik merupakan dokter anestesi yang meninggal saat bertugas.
Dia dikenal sebagai seorang dokter yang berdedikasi pada dunia kesehatan.
"Dia sosok yang mempunyai dedikasi tinggi pada dunia kesehatan. Penuh kedisiplinan juga selama bertugas di rumah sakit kami," kata dia melalui pesan singkat di Tangerang Selatan, Kamis (29/6/2017)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), Andi Wahyuningsih melalui keterangannya.
Jelas Andi, Stefanus saat ini juga merupakan tulang punggung keluarganya, beliau masih membantu orang tua dan adik adiknya.
"Dia sekarang menjadi tulang punggung keluarga," jelasnya.
Baca: Makan Korban, DPR Desak Pemerintah Perbaiki Pola Cuti Dokter Selama Libur Hari Besar
Stefanus, kata Andi, terbilang baru bertugas di RS Pondok Indah.
Pasalnya, Stefanus juga tercatat bertugas sebagai fellow KIC di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan dokter jaga di RS Jantung Diagram, Cinere.
Masih kata Andi, di RSPI Bintaro Jaya, ada tiga dokter spesialis anestesi.
Saat Lebaran, Stefanus bertugas sejak malam takbiran karena kebetulan non-muslim.
“Almarhum meminta pertukaran hari jaga dengan rekannya sehingga memungkinkan almarhum untuk jaga 2x24 jam dan libur setelahnya,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui, seorang dokter spesial anastesi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kamar jaga, satu Rumah Sakit Swasta.
Kabar meninggalnya dokter saat bertugas, pertama diunggah oleh akun twitter @blogdokter, pada Selasa (27/6/2017), sekira pukul 22.38 WIB.
Dilansir dari beberapa informasi, dokter tersebut bernama Stefanus Taopik (35), dokter spesialis anastesi, asal Cakranegara, Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Kematian dokter Taopik diduga terkena serangan jantung setelah berjaga 5 hari berturut-turut di 3 rumah sakit, saat senior lain sedang cuti lebaran.