Dwikewarganegaraan Menjadi Aspirasi Utama Peserta Kongres Diaspora Indonesia
Dino menjelaskan bahwa hal itu sudah disampaikan secara langsung kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal mengatakan bahwa masalah dwikewarganegaraan menjadi aspirasi utama yang disuarakan oleh peserta Kongres Diaspora Indonesia yang dilaksanakan di Kota Kasablanka Main Hall, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Dino menjelaskan bahwa hal itu sudah disampaikan secara langsung kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
"Menlu mengatakan bahwa pembahasan masalah dwikewarganegaraan masih panjang. Tapi yang perlu kami sampaikan bahwa itu adalah aspirasi nomor satu peserta Kongres Diaspora Indonesia ini," katanya.
Dino menjelaskan bahwa keuntungan dari sistem dwikewarganegaraan membantu para tenaga kerja Indonesia (TKI) meraup rezeki di negara lain sambil memberi pemasukan devisa kepada negara.
"Satu TKI patennya lebih besar dari seluruh rakyat Indonesia. Semangat mereka lebih besar jika dibandingkan sumbangsih sektor pariwisata kepada Indonesia," tegasnya.
Selain itu Dino juga mengatakan Kongres Diaspora Indonesia keempat ini akan membahas berbagai rencana kerjasama dengan pemerintah Indonesia.
"Semua akan dibahas dalam dua sampai tiga hari ini," ujarnya.
Kongres Diaspora Indonesia keempat ini dibuka langsung oleh Presiden ke-44 Indonesia, Barack Obama.
Selain itu beberapa pejabat Indonesia turut hadir dalam acara ini seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.