Sektor Transportasi, Perbankan, dan Energi, Jadi Prioritas Pemerintah untuk Dilindungi Dari Petya
Rudiantara mengaku sudah berkordinasi dengan pimpinan bank-bank "kakap" Indonesia, untuk mengantisipasi Petya.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak virus Petya tiba-tiba merebak di berbagai negara di Eropa, pemerintah Indonesia menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, sudah langsung mengambil langkan antisipatif.
Kepada wartawan di Bakkoel Coffe, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2017), ia menyebut prioritas pemerintah untuk diselamatkan dari kemungkinan serangan virus komputer itu antara lain adalah di sektor transportasi.
Rudiantara mengaku ia sampai mengkontak langsung sejumlah Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang transprotasi.
"Direktur (Utama) Angkasan Pura (II) saya kirim langsung, Direktur (Utama) Garuda saya kirim langsung," katanya.
Sektor transportasi menjadi penting, karena saat ini tengah terjadi arus mudik, oleh pemudik dari kampung halaman mereka masing-masing.
Selain itu komputer-komputer yang digunakan di kantor-kantor terkait transportasi, selama musim mudik diketahui terus beroperasi, sehingga rawan untuk terinfeksi.
Selain sektor transprotasi, sektor perbankan juga menjadi prioritas pemerintah, karena umumnya sekitar perayaan hari raya Idul Fitri, transaksi oleh masyarakat meningkat.
Rudiantara mengaku sudah berkordinasi dengan pimpinan bank-bank 'kakap' Indonesia, untuk mengantisipasi Petya.
"Selain itu juga sektor energi, seperti PLN," ujarnya.
Menkominfo mengaku juga sudah berkordinasi dengan para menteri dan kepala lembaga, melalui grup WhatsApp, yang berisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di grup tersebut, Presiden juga ikut memantau.
Sejauh ini, menurutnya belum ada lapran virus yang diduga sebagai ransomware atau perangkat lunak yang bertujuan untuk memeras itu, terendus di Indonesia.
Namun demikian Rudiantara belum bisa menyebutkan Indonesia aman dari serangan tersebut.