Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Diwacanakan Bantu Militer Filipina, Fadli Zon: Perlu Dipikirkan Apakah Kita Siap dan Mampu

Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pelibatan TNI menumpas kelompok ISIS di Marawi, Filipina Selatan perlu dibicarakan kembali. Ia menuturkan pelibatan

Penulis: Ferdinand Waskita

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pelibatan TNI menumpas kelompok ISIS di Marawi, Filipina Selatan perlu dibicarakan kembali. Ia menuturkan pelibatan TNI bukanlah hal yang mudah.

"Karena  pelibatan itu kan perkara yang keliatannya gampang tapi tidak semudah itu untuk dilakukan. Kita enggak tahu medannya disana," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Fadli mengakui TNI pernah menjadi penengah konflik di kawasan Mindanao, Filipina. Sedangkan untuk kasus spesifik yang bukan dibawah PBB, Waketum Gerindra itu mengatakan pemerintah harus memiliki SOP yang jelas.

"Perlu dipikirkan apakah kita siap dan mampu? Karena kita sendiri punya sejumlah masalah," kata Fadli.

Menurut Fadli, Filipina bila ingin meminta bantuan militer tidak hanya ke Indonesia tetapi juga Asean. Fadli menilai hal itu lebih baik.

"Jadi beberapa kontingen dari negara Asean karena punya kesamaan untuk membersihkan di wilayah Asia Tenggara untuk terorisme, sama-sama membentuk kerjasama," kata Fadli.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Pemerintah Indonesia siap mengirim anggota TNI ke Filipina.

Pasukan TNI akan dikirim jika Pemerintah Filipina meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk memerangi melitan yang terafiliasi ISIS di Marawi.

"Kami siap saja," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Meski Presiden Duterte telah memberi isyarat agar TNI bisa masuk.

Namun, Ryamizard mengatakan harus ada keputusan dari Kongres Filipina.

"Kan nunggu persetujuan kongres. Nunggu kongres. kita enggak bisa masuk ke tempat orang kalau enggak diizinkan, walaupun Presiden bilangnya boleh," ucap Ryamizard.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas