Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Pejabat Polda Sumut Lolos Seleksi Akpol Meski Nilai Rendah, Ini Reaksi Mabes Polri

Ia mengakui, ada arahan dari Polri melalui telegram kepada panitia daerah seleksi penerimaan calon taruna Akpol di tingkat polda.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anak Pejabat Polda Sumut Lolos Seleksi Akpol Meski Nilai Rendah, Ini Reaksi Mabes Polri
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Kabag Penum Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh seleksi penerimaan calon Taruna Akpol 2017 kembali terjadi.

Kali ini, protes disampaikan para peserta seleksi penerimaan calon taruna Akpol di Polda Sumatera Utara.

Penyebabnya, ada peserta yang belakangan diketahui anak pejabat polda setempat lolos seleksi penerimaan meski nilai tes rendah dan berada di ranking ke-26 dari jatah kuota 14 calon.

Lantas, peserta tersebut menjadi calon ke-15 taruna Akpol yang dikirimkan untuk mengikuti tes di tingkat pusat, Akpol Semarang.

Ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/7/2017), Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul memberikan penjelasan perihal diloloskannya peserta tersebut.

Martinus mengawali dengan menyatakan, tidak ada kolusi maupun penyalahgunaan jabatan atas diloloskannya peserta tersebut dalam seleksi penerimaan calon taruna Akpol di Polda Sumut.

Baca: Uang Rp 212 Juta Melayang, Warga Pekanbaru Tak Lulus Jadi Taruni Akpol

Berita Rekomendasi

Ia mengakui, ada arahan dari Polri melalui telegram kepada panitia daerah seleksi penerimaan calon taruna Akpol di tingkat polda.

Isi telegram tersebut di antaranya ditentukan jumlah kuota calon taruna Akpol setiap polda yang dapat dikirimkan dalam seleksi penerimaan di tingkat pusat. Adapun jatah kuota Polda Sumut adalah sebanyak 14 calon taruna.

Selain mekanisme tersebut, Martinus menyebut ada yang disebut jalur talent scouting atau pemanduan bakat untuk menampung peserta yang memiliki kelebihan kemampuan atau prestasi tertentu namun mendapat nilai tes rendah dan tidak masuk ke dalam kuota.

"Memang ada satu penambahan sesuai dengan talent scouting yang ada karena kemampuannya (atau) dia berprestasi, " kata Martinus.

Ia mengungkapkan, diloloskannya peserta melalui jalur talent scouting dan dikirimkan ke seleksi tingkat pusat ke Semarang merupakan usulan atau rekomendasi dari polda.


Baca: Kisruh Penerimaan Taruna Akpol, Kapolda Jawa Barat Terancam Sanksi Dari Mabes Polri

Peserta tersebut lolos atas penilaian prestasi tertentu oleh panitia di tingkat polda. Namun, bukan sang kapolda yang menentukan lolosnya peserta tersebut.

"Diusulkan polda bahwa yang ini berpretasi dan merupakan talent scouting, lalu diusulkan dan disetujui Mabes Polri," jelas Martinus.

Martinus mengaku tidak tahu siapa nama calon taruna maupun latar belakang orang tua yang diusulkan oleh pihak Polda Sumut melalui jalur talent scounting itu.

Ia juga mengaku belum tahu kelebihan kemampuan anak tersebut hingga bisa dikategorikan sebagai talent scouting dan diloloskan ke seleksi penerimaan calon taruna Akpol tingkat pusat di Semarang.

"Nah Itu yang saya cek apa kelebihannya. Tapi itu adalah berdasarkan talent scouting usulan polda setempat dan kemudian disetujui oleh Mabes Polri untuk tes bersama-sama di tingkat pusat," katanya.

"Saat ditanya mengapa pihak Polda Sumut tidak memilih peserta yang mendapatkan ranking 15 sampai 25 untuk diloloskan melalui jalur talent scouting?" tanya wartawan.

"Yang namanya talent scouting dipilih berdasarkan kemampuannya karena bisa saja rangking-nya 26 karena dalam satu sisi dia tidak prestasi, misal nilai kesehatannya standar dan itu yang buat rankingnya turun," jawab Martinus.

Menurut Martinus, kebijakan seperti ini juga telah dilakukan dalam seleksi penerimaan taruna Akpol di Polda Jawa Barat belum lama ini.

Di mana saat itu, Mabes Polri menambah jatah kuota calon taruna Akpol dari 24 menjadi 28 orang setelah adanya kisruh kebijakan kuota khusus untuk putra daerah hingga membuat tidak diloloskannya sejumlah calon dengan ranking hasil tes mencukupi.

Meski begitu, lanjut Martinus, peserta yang lolos dari jalur talent scouting belum tentu menjadi taruna Akpol karena harus mengikuti selekia tahap akhir di tingkat pusat di Semarang.

Tes tersebut meliputi seleksi akademik, kesehatan, administrasi, dan potenai akademik.

Diberitakan Medan Tribunnews.com, Kamis (13/7/2017) siang kemarin, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, membenarkan bahwa ada satu orang yang ditunjuk langsung oleh Mabes Polri ikut diberangkatkan dari Sumut.

Ia memastikan peserta penunjukan langsung tersebut adalah anak dari Kepala Biro Operasional Polda Sumut, Kombes Imam Prakoso.

"Iya, anak Karo Ops Polda Sumut. Namun itu penujukan dari Mabes Polri, bukan dari Polda Sumut. Penunjukannya itu subjektif, kami juga tidak tahu apa alasan penunjukan itu. Bisa saja ada dari polda lain yang kuota tidak terpakai. Yang jelas, mereka ini juga belum pasti lulus, mereka harus ujian lagi," ujarnya.

Penulis: Abdul Qodir

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas