Arif Havas: Penamaan Laut Natuna Utara Hindari Kebingungan Pengeksplorasi
Pantauan Tribunnews.com, meski sudah selesai mengundang peta NKRI, ternyata masih terjadi kesalahan.
Editor: Johnson Simanjuntak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Penamaan Laut Natuna Utara akan hindari kebingungan bagi para pengeksplorasi kita," ujar Arif Havas Oegroseno, Jumat (14/7/2017).
Arif sampaikan jika selama ini, di utara Laut Natuna, landas kontingennya selama ini sudah terdapat kegiatan eksplorasi dari Migas.
Kegiatan eksplorasi itu berlangsung sejak tahun 1970-an dengan berbagai nama.
"Itu ada yang menggunakan nama Natuna Utara, nama Natuna Selatan, North East, dan lainnya," ujar Arif.
Berdasarkan keputusan tim nasional, supaya ada kejelasan dan kesamaan antara landas kontingen dengan kolom air di atasnya, tim nasional sepakat menyebut kolom air itu Laut Natuna Utara.
Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ini berharap penamaan Laut Natuna Utara akan membantu agar terjadi kesinambungan dan tidak membingungkan.
Ia mencontohkan jika ada tim pengeksplor yang mengeksplorasi di wilayah sekitar Natuna Utara namun nama laut yang tertera masih Laut Cina Selatan, tentunya akan membingungkan.
"Nanti kan confusing kalau begitu? Makanya daripada membingungkan kita simplifikasi," ujar Arif.
Pantauan Tribunnews.com, meski sudah selesai mengundang peta NKRI, ternyata masih terjadi kesalahan.
Kesalahan tersebut pada penulisan Laut Cina Selatan yang tertulis menjadi Laut Tiongkok Selatan.
Arif Havas menyatakan update terbaru peta juga dilakukan demi kepentingan tim Law Enforcement seperti TNI Angkatan Laut, untuk memudahkan menjaga batas maritim negara kepulauan ini.