Terinspirasi Dari Jepang, Basuki Hadimuljono Ingin Terapakan Dua Ide Ini di Indonesia
Pada kunjungan kerjanya ke Jepang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi infrastruktur Olimpiade dan Paralimpiade, serta jalan Tol.
Editor: Content Writer
Pada hari kedua kunjungan kerjanya ke Jepang, Jumat (15/7/2017), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan infrastruktur Olimpiade dan Paralimpiade yang akan berlangsung di Tokyo Tahun 2020 mendatang.
Tokyo 2020 Athlete’s Village atau Wisma Atlet yang dikunjungi Basuki berlokasi di distrik Harumi-5, Chome West, Tokyo.
Dikelilingi oleh venue olahraga dan dekat dengan perairan, serta berada di pusat kota membuat lokasi ini diharapkan menjadi warisan bagi kota Tokyo, juga sebagai simbol keberagaman, keberlanjutan dan gaya hidup sehat.
Wisma atlet ini memiliki 24 bangunan gedung, yang terdiri dari 21 gedung tingkat menengah, 2 tower dan 1 fasilitas retail dengan jumlah total 5.682 unit.
Pembangunannya menggunakan skema kerjasama antara Pemerintah Kota Tokyo dengan konsorsium perusahaan konstruksi Jepang yang ditunjuk oleh Pemkot.
Konsorsium membangun gedung dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudian selama pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, bangunan wisma disewakan kepada Tokyo Organising Committee of Olympic and Paralympic Games (TOGOC).
TOGOC melakukan perbaikan konstruksi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan standar International Olympic Committee (IOC) dan International Paralympic Committee (IPC).
Setelah pelaksanaan Olimpiade, TOCOG akan mengembalikannya kepada kondisi semula dan konsorsium swasta akan menjual atau menyewakannya sebagai unit perumahan.
"Usaha yang dilakukan pemerintah Jepang sangat menarik. Kita bisa jadikan referensi untuk pengelolaan wisma atlet Kemayoran pasca AG-XVIII yang menguntungkan semua pihak. Terutama dalam memenuhi kebutuhan hunian di kota metropolitan seperti Jakarta dan Palembang. Selain itu, kita bisa mempelajari bagaimana kawasan yang kurang atraktif dapat diubah menjadi kawasan yang bernilai tinggi karena dukungan prasarana dan sarana yang berkualitas," kata Basuki.
Penggunaan CCTV di Jalan Tol Jepang
Basuki beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Traffic Control Centre (TCC) jaringan jalan tol Tokyo Metropolitan Expressway yang memiliki panjang 318 Km.
TCC adalah ruang kontrol memantau pengelolaan dan pengoperasian jalan tol, seperti mendeteksi kecelakaan yang terjadi di jaringan jalan tol, sehingga dapat dilakukan penanganan secara lebih cepat.
TCC ini juga berguna memonitor kondisi kepadatan lalu lintas di jaringan jalan tol di Tokyo.
Pengelola jalan tol di Jepang memang memanfaatkan penggunaan banyak kamera CCTV.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.