Macam-macam Obrolan Teroris di Telegram: Dari Jualan Pakaian Dalam, Kafir hingga Ajakan Kawin
Sejak 2015, peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict, Navhat Nuraniyah, mengikuti obrolan teroris dalam grup chat tertutup di Telegram.
Editor: Hasanudin Aco

'Bahrun Naim aktif di grup Warung Kopi'
Menurut analisis Navhat, Telegram berubah menjadi platform 'menakutkan' juga akibat perencanaan teror yang dilakukan Bahrun Naim dengan menggunakan Telegram.
Kasus rekrutmen top-down paling jelas, dimana pimpinan teroris merekrut langsung anggota baru, adalah kasus Bahrun Naim.

Kelompok teroris Bahrun Naim melakukan rekrutmen lewat kanal Telegram yang punya anggota banyak, namanya Warung Kopi. Saat ini ada banyak grup Warung Kopi yang aktif di Telegram, tetapi Bahrun Naim diketahui aktif di grup pertama.
Pada pertengahan 2015, Bahrun Naim diketahui merekrut kenalan lamanya seorang remaja dari Solo yang juga admin grup Telegram Jaisyu Daulah Khilafah (JDK). ''Pada saat itu Telegram belum punya layanan supergroup.
JDK tergolong grup kecil yang tetapi punya anggota yang aktif dan berkomitmen tinggi. Mereka membuat grup-grup kecil dan salah satu orang yang ia rekrut lewat grup eksklusif ini juga ditangkap tahun 2016.''