Polisi Tangkap 3 Pemalsu Surat Presiden Jokowi, Inilah Identitas dan Modus Pelaku
Pihak Istana memastikan bahwa surat yang bertanda tangan Presiden Jokowi kepada sejumlah institusi di media sosial adalah tidak benar alias hoax.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi menangkap tiga pelaku pemalsu surat yang mencatut nama Presiden Joko Widodo. Dua pelaku merupakan warga negara asing (WNA).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pelaku mencatut nama Jokowi dengan membuat email dan nomer WhatsApp palsu atas nama Jokowi. Dilakukan mereka untuk meyakini para korban.
"Di dalam surat akan mencantumkan WA dan nomer telfon dan email. Emailnya pun sama Jokowiiriana@gmail.com," kata Argo di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu, (19/7/2017).
Argo menjelaskan, jajaran unit Cyber Crime Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku atas nama Kaba Sulaiman (46) Warga Negara Republik Guinea di Hotel Aston Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa, (18/7) kemarin. Kaba berperan sebagai pendistribusi surat.
"Kemudian menerima panggilan masuk dan mendistribusikan rekening untuk menerima uang yang dikirim dari korban," kata Argo.
Polisi melakukan pengembangan, kemudian menangkap pasangan suami istri Daniel (31) Warga Negara Liberia dan Ria Situmorang (26) Warga Negara Indonesia (WNA) di Apartemen Green Lake Sunter, Jakarta Utara, Rabu, (19/7) hari ini.
"Daniel ini diminta Kaba untuk datang ke Indonesia, ternyata dari perbuatannya dia membuat surat palsu kemudian membuat logo-logo yang tidak semestinya digunakan," beber Argo.
Penangkapan bermula dari laporan seorang korban komisaris utama PT Pembangunan Perumahan yang curiga mendapat surat tersebut. Untuk memastikan kebenarannya korban melakukan kroscek rekannya yang bekerja di Istana Negara.
"Korban mengkroscek benar atau tidaknya surat yang dikirim ini dengan logo pancasila kemudian juga ada tanda tangan presiden RI. Ternyata dari pihak Setneg (Sekretariat Negara) dari Kepresidenan menyampaikan tidak pernah membuat surat seperti itu," kata Argo.
Beberapa waktu lalu, Pihak Istana memastikan bahwa surat yang bertanda tangan Presiden Jokowi kepada sejumlah institusi di media sosial adalah tidak benar alias hoax.
Surat yang beredar di media sosial terlihat memiliki kop surat Istana Kepresidenan serta lambang Burung Garuda dan tertera tanda tangan Presiden Jokowi serta alamat email: jokowiriana@gmail.com. surat tersebut ditujukan kepada petinggi BUMN.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mengeluarkan surat sebagaimana yang tersebar di media sosial.
“Presiden maupun pihak Istana tidak pernah mengeluarkan surat atau yang sejenis seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax,” ujar Johan sesuai keterangannya, Selasa (11/7/2017).
Johan Budi juga memastikan bahwa Presiden Jokowi tidak memiliki akun email, baik resmi ataupun pribadi bernama jokowiriana@gmail.com.
Johan, atas permintaan Presiden Jokowi, meminta kepada semua pihak agar tidak mudah mempercayai apabila ada permintaan yang mengatasnamakan Presiden.
Istana pun telah mengambil langkah tegas dengan cara berkomunikasi dengan Kapolri untuk menelusuri siapa yang membuat surat itu dan menyebarkannya di media sosial.
"Sedang ditelusuri, pihak Istana akan berkomunikasi dengan Polri terkait hal ini," tutur Johan.