Ini Cara Sukarno Perdayai Belanda saat di Penjara Sukamiskin, Pakai Alquran
Ketika itu, Bung Karno dibolehkan oleh pihak penjara Hindia Belanda untuk menerima kiriman makanan.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Raga Sang Presiden Sukarno memang berada di dalam penjara, namun hal itu tidak memenjarakan perjuangannya membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.
Baca: Pengemudi Mobil Mewah Ini Dihampiri Perampok, Tak Disangka yang Diminta Hanya Benda Ini
Ketika ia harus mendekam di penjara Sukamiskin karena membangkang pada penjajah, sejumlah strategi ia susun untuk melakukan perlawanan.
Catatan sejarah itu dapat ditemukan di dalam kamar sel Sukarno di lapas Sukamiskin.
Dalam sebuah poster yang tertulis dalam dua bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di ujung kiri pintu masuk mengisahkan tentang strategi Bung Karno berkomunikasi dengan Inggit, Jalan A.H. Nasution No.114, Cisaranten Bina Harapan, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (20/7/2017).
Yang unik adalah di kamar tahanan Dari Timur Atas Nomor 1 (TA.01) tersebut menjadi bukti betapa pasangan suami istri ini memiliki strategi untuk memikirkan nasib bangsa Indonesia yang belum merdeka.
Masih Ingat Pemeran di Laskar Pelangi yang Satu Ini? Beda Banget sama 9 Tahun Lalu Lho https://t.co/rXNBOoWP3I #TribunJabar pic.twitter.com/UaNar11eAA
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Strategi yang rumit memperdayai Belanda agar Bung Karno dapat mengetahui keadaan di luar penjara yaitu dengan menggunakan media buku-buku agama dan juga kitab Alquran.
Inggit yang memperoleh jatah membesuk dua kali dalam sepekan diizinkan membawa buku-buku agama dan kitab Alquran.
Bung Karno memiliki cara memperdayai Hindia Belanda dengan cara saat Bung Karno dikirimi Alquran oleh Inggit pada tanggal 24 April 1931.
Dengan itu, Bung Karno harus membuka Surah Alquran keempat di halaman 24. Di bawah huruf-huruf tertentu pada halaman tersebut terdapat lubang-lubang kecil mirip huruf Braille.
Contohnya di bawah huruf B ada berupa tusukan.
Selanjutnya di bawah huruf U, dan seterusnya hingga membentuk rangkaian kata dan kalimat yang berisi kabar dari rekan-rekan seperjuangannya. Yang berada di luar penjara.
Pakai Telur, Bung Karno dan Inggit Garnasih Lawan Kerasnya Tembok Penjara