KPK Tegaskan Hasil Survey Nasional Anti Korupsi 2017 Bukan Manuver
Laode tegaskan jika hasil Survey Nasional Anti Korupsi 2017 yang positif bagi KPK bukanlah manuver KPK.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, hadiri acara Survey Nasional Anti Korupsi 2017, Kamis (20/7/2017).
Laode tegaskan jika hasil Survey Nasional Anti Korupsi 2017 yang positif bagi KPK bukanlah manuver KPK.
Hasil Survey menyatakan KPK menjadi pilihan masyarakat Indonesia sebagai lembaga yang paling terpercaya untuk memberantas korupsi.
"Bukan, saya tegaskan ini bukan manuver KPK atas Hak Angket Pansus DPR. KPK tak ikut campur dan tak ikut andil atas hasil survey ini," ujar Laode.
Ia menyampaikan kepada media jika ia mensyukuri hasil positif dari masyarakat Indonesia ini.
"Seperti yang saya bilang sebelum acara mulai tadi. Kalau hasilnya bagus Alhamdulilah, tapi kalau jelek ya saya sedih," ujarnya diiringi gelak tawa.
Selain itu Laode menyampaikan apresiasinya terhadap ICW-Polling Centre yang mengadakan survey ini.
Ia juga mewanti-wanti pada masyarakat jika pendidikan berperan penting bagi praktek korupsi.
"Peran pendidikan dalam anti korupsi sangat penting. Banyak yang melakukan tapi tak mendapat mengetahui jika itu praktek korupsi," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Pria berkacamata ini mencontohkan kebiasaan masyarakat memberi uang rokok, uang pulsa atau uang transport bisa dikategorikan sebagai korupsi juga.
"Yang melakukan korupsi kecil kaya gitu mungkin tidak tahu. Tapi kalau yang besar (jumlahnya) itu tahu dan sengaja melakukan," ujar Laode.
Ia mengimbau pula agar masyarakat membantu kinerja KPK dalam memberantas korupsi.
Menurutnya, KPK tidak mungkin bekerja sendiri dan berharap dukungan dari segala elemen dari pemerintah hingga masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.