NasDem Minta PAN Keluar atau Dikeluarkan dari Koalisi Pemerintah
sikap PAN yang berbeda dengan koalisi partai pendukung pemerintah dalam pengambilan keputusan RUU Penyelenggaraan Pemilu.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem meminta Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari koalisi pemerintah. Sebab, sikap PAN yang berbeda dengan koalisi partai pendukung pemerintah dalam pengambilan keputusan RUU Penyelenggaraan Pemilu.
"Karena itu, kami mendorong pengambilan sikap yang tegas terhadap PAN. Kami meminta PAN keluar atau dikeluarkan dalam koalisi," kata Anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Diketahui, partai pemerintah mengambil sikap Paket A dimana ambang batas pencalonan presiden sebesar 20-25 persen. Sementara, PAN bergabung bersama Gerindra, PKS dan Demokrat memilih Paket B dengan ambang batas pencalonan presiden 0 persen.
Wakil Ketua Pansus Angket KPK itu jugs menyarankan menteri asal PAN keluar dari kabinet kerja Jokowi-JK. PAN menempatkan satu kursi di kabinet yakni Menpan RB Asman Abnur.
"Dengan demikian sekaligus menurut saya tidak perlu di dalam koalisi tersebut. Dengan demikian tidak ada lagi dalam kabinet," ujar Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi melihat PAN sudah tidak sejalan dengan koalisi pemerintahan. Oleh karenanya, ia meminta sikap tegas terhadap partai pimpinan Zulkifli Hasan itu.
"Tidak lagi mencerminkan sikap kebersamaan dalam koalisi. Lebih baik mundur dari koalisi dan dari kabinet," kata Taufiqulhadi.