Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Juru Bicara Hizbut Tahrir: Setiap Periode Mengaku Paling Berkepentingan dengan Pancasila

Acara diskusi bertajuk 'Merawat Indonesia' ini digagas Boni Hargens mengupas Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Prmas yang baru diterbitkan Pemerintah.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Juru Bicara Hizbut Tahrir: Setiap Periode Mengaku Paling Berkepentingan dengan Pancasila
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di Kantor DPP HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto  mengkritik cara pemerintah menghadapi lawan politik yang berseberangan.

"Pancasila versi siapa dulu? Orde Baru? Orde Lama? atau Reformasi? Setiap periode, mengaku paling berkepentingan dengan Pancasila. Orde baru sebut orde lama salah mengartikan Pancasila. Lalu, Orde Baru dijatuhkan dengan reformasi, juga karena Pancasila," kata Ismail Yusanto.

Kritik ini dia sampaikan saat menjadi menjawab pertanyaan Boni Hargens salah satu pembicara di acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (23/7/2017), saat kepadanya Boni Hargens mengajukan pertanyaan tentang tanggapan HTI tentang Pancasila.  "Jadi, bagaimana Pak Ustaz? Apa tanggapan HTI soal Pancasila?" tanya Boni ke Ismail Yusanto saat membuka perbincangan.

Acara diskusi bertajuk 'Merawat Indonesia' ini digagas Boni Hargens mengupas Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Prmas yang baru diterbitkan Pemerintah.

Ismail Yusanto sempat datang terlambat di acara, didampingi dua orang anggota HTI. Namun tetap diberi kesempatan tampil sebagai narasumber. Keduanya tampil duduk saling menyebelah.

Di acara ini Boni Hargens yang juga komisaris LKBN Antara itu mencecar Ismail Yusanto dengan sejumlah pertanyaan tentang HTI dan Pancasila.

Berita Rekomendasi

Ismail Yusanto mengatakan, Perppu tersebut merupakan pendzaliman luar biasa dari pemerintah.

Kepada Ismail Yusanto, Boni kemudian menanyakan mengenai Pancasila di era pemerintahan Joko Widodo dan meminta jawaban tegas HTI atas dugaan pertentangan HTI kepada Pancasila selama ini.

"Pancasila itu kan landasan negara. Sila kedua, adil dan beradab. Tapi, dimana keadilannya saat kami tidak bisa menjelaskan di pengadilan, dimana adabnya ketika kami tahu-tahu dibubarkan begitu saja. Ya jawab sendiri lah. Ini kan sudah keluar dari nilai-nilai keIslaman," jawab Ismail.

Merasa pertanyaannya tidak terjawab, Boni lalu menanyakan sikap HTI apakah menentang Pancasila atau tidak. "Sudah, Pak Ustaz, intinya saja. Sepakat dengan Pancasila atau tidak? Jangan muter-muter," tanya Boni.

"HTI sudah bubar. Kalau mau diskusi, sebelum HTI dibubarkan," jawab Ismail Yusanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas