Duo Papua Awalnya Minder Namun Kini Bangga Masuk Paskibraka
Kloria Marau (16) dan Agnex Yomima Yaru (16) bercerita saat awal mengikuti seleksi Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kloria Marau (16) dan Agnex Yomima Yaru (16) bercerita saat awal mengikuti seleksi Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017, merasa tidak percaya diri.
"Paling senang rasanya ini saya, jadi yang lolos dari Kepulauan Raja Ampat dan mewakili Provinsi Papua," kata Kloria Marau.
Ia mengatakan saat seleksi di Kabupaten Raja Ampat ada 500 calon peserta yang mengikuti seleksi, dan peserta lain lebih tinggi darinya.
"Mereka (calon lain) tinggi tinggi semua, sedangkan saya tingginya 162 cm," tambahnya.
Menurutnya, ada rasa bangga saat mengetahui namanya keluar dan berhasil mewakili Provinsi Papua.
Kloria Marau yang memiliki hobi bermain bulutangkis, tidak pernah menyangka sama sekali.
"Rasanya seneng, dapat kumpul teman dari bukan asal Provinsi kita, yang lain Provinsi. Ini juga jadi pengalaman pertama kali saya liat ibu Kota Indonesia, Jakarta," kata Kloria Marau, Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017, asal Provinsi Papua.
Saat tiba di Jakarta ada hal yang ia rindukan, yakni kedua orang tuanya, ia pun belum berkesempatan menelepon kedua orang tua, sejak tiba di Jakarta (Selasa, 25/7/2017).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Agnex Yomima Yaruya wakil Provinsi Papua Barat.
"Awalnya tidak ada harapan karena pesaingnya banyak yang lebih tinggi, namun rasanya kini senang sekali bisa bergabung di sini (Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017), mewakili Kabupaten Papua Baru" ujar Agnex Yomima Yaru, Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017 asal Provinsi Papua Barat.
Ia mengaku sempat menangis karena tidak percaya namanya dinyatakan lulus.
"Iya, karena teman-teman satu kabupaten, sudah ada yang dinyatakan sebagai calon nasional," kata Agnex Yumima Waru.
Agnex bercerita sambil mengenang saat orang-orang dari Dinas Provinsi, ayah, ibu, dan keluarganya beramai - ramai mengantarkan dirinya menuju bandara Sentani kemarin (25/7).
"Saya menangis di kamar, karena sedih ingat orang tua apabila tanggal 30 Juli nanti, saya akan berulang tahun jadi ulang tahun pertama tanpa ayah ibu," tambah putri asal Provinsi Papua Barat yang bertinggi 169 cm.
Keduanya memiliki harapan dan impian yang sama, untuk menjadi posisi pembawa baki bendera,di upacara peringatan HUT RI ke 72 di Istana Negara pada 17 Agustus 2017.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.