Kekuatan dan Potensi Indonesia Lewat Konektivitas Tol Laut dan Udara
Kapal ro-ro menjadi suatu keunggulan dan diharapkan dapat membantu masalah yang ada di darat
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan kekuatan serta potensi yang dimiliki Indonesia adalah melalui konektivitas tol laut dan udara.
"Beberapa inisiatif yang memberikan suatu makna yaitu tol laut dan udara memberikan suatu manfaat dimana mengurangi disparitas harga yang terjadi di Barat sampai ke Timur Indonesia. Tol laut diselenggarakan dalam rangka menjamin ketersediaan barang dan untuk mengurangi disparitas harga bagi masyarakat untuk menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan," kata Menhub saat memberikan ceramah umum tentang 'Indonesia Economics and Development Update" pada acara Halal Bihalal Himpuni 2017 di Gedung Dhanapala pada Jumat (21/7).
Lebih lanjut Menhub juga menjelaskan bahwa tol laut berintegrasi dengan program Rumah Kita untuk mempermudah koordinasi dengan Pemda serta Stakeholders terkait dengan kebutuhan barang dan pendistribusian barang di wilayah sekitar lokasi Rumah Kita yang terbagi menjadi 6 (enam) lokasi.
Disamping itu, tol laut juga berintegrasi dengan angkutan udara perintis barang (Jembatan Udara) dimana peti kemas setelah tiba di pelabuhan akan diangkut melalui jalur darat menuju bandara guna diangkut menuju lokasi sesuai dengan jalur Tol Udara.
Oleh karenanya, Menhub mencoba membuat suatu pengelolaan di laut antara Jalur Jakarta-Surabaya dengan menggunakan kapal ro-ro yang dapat mengangkut penumpang dan kontainer.
"Kapal ro-ro menjadi suatu keunggulan dan diharapkan dapat membantu masalah yang ada di darat yaitu mengurangi tekanan jalan dan membantu mengangkut logistik dari dan ke Jakarta," ujar Menhub.
Lebih lanjut, manfaat lainnya adalah dapat mempersingkat waktu tempuh pendistribusian logistik serta biaya pengiriman lebih murah.
"Di sini saya gambarkan jarak tempuh Jakarta ke Surabaya lebih aman dan ekonomis dan juga dari Surabaya menuju Lembar atau dr Jakarta menuju Panjang juga waktu yang dibutuhkan relatif pendek sementara dengan darat membutuhkan waktu yang lebih panjang, menimbulkan kemacetan dan beban jalan," kata Menhub.
Ke depan, Menhub mengajak serta peran anggota Himpuni untuk turut serta mensukseskan program Kemenhub.
Sektor transportasi memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan daya saing infrastruktur transportasi Indonesia. Oleh karenanya Kemenhub siap untuk bekerjasama dengan Himpuni karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan kita bersama," ujar Menhub.