Wasekjen Golkar Usulkan yang Tuntut Setya Novanto Mundur Harus Dapat Sanksi
Andi yang juga Sekjen Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ini mengaku akan mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Setya Novanto yang mengenakan setelan jas hitam tampak murung dan terus menundukkan wajahnya. Kedua bola mata pria yang masih menjabat sebagai Ketua DPR RI ini juga nampak basah dan memerah.
Akbar Tandjung selaku perawakilan dari Dewan Kehormatan menjelaskan secara singkat jalannya pertemuan tersebut.
"Pertemuan berjalan sesuai rencana, karena saat menerima pemberitahuan kami Pak Habibie tengah di Jerman maka beliau baru pulang tadi malam dan segera bertemu dengan kami hari ini. Pertemuan berjalan hangat, gembira, dan dalam suasana yang baik,"kata Akbar.
"Tadi Pak Setya Novanto telah menjelaskan secara detail perkembangan situasi terkini, termasuk yang tengah dihadapi Golkar, dan tentu kasus yang tengah dihadapi Setya Novanto," jelasnya.
Akbar menambahkan, Habibie memberikan dukungan terhadap pelaksanaan hukum kasus Novanto. Meskipun dalam pemberitaan, lanjut Akbar, nama Novanto disebut ikut dalam pertemuan membahas proyek e-KTP.
Baca: Ini Wanita-wanita Cantik yang Diangkat Jadi Staf Para Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Namun, hal tersebut belum bisa dijadikan bukti. Untuk membuktikannya, akan ditentukan nanti di pengadilan. "Kami semua tentu sangat berharap supaya masalah ini bisa dapat selesai sesuai dengan proses hukum," ujar Akbar.
Habibie juga disebut memberi dukungan penuh terhadap tekad Golkar memenangkan pemilu 2019. "Pak Habibie menyatakan kita harus konsentrasi, kita harus tunjukkan number one, atau setidak-tidaknya tetap menjadi nomor dua seperti sekarang," ujar Akbar.
Novanto, kata Akbar, juga menyampaikan 29 calon untuk Pilkada serentak selanjutnya. Calon itu murni dari internal Partai Golkar dan sudah punya pengalaman yang cukup dalam pemerintahan.
"Sehingga ini tentu harapan kami sebagian besar dari mereka itu terpilih," ujar Akbar.
Setya Novanto sendiri mengaku sudah menyampaikan secara detail langkah-langkah hukum yang akan ditempuhnya dalam waktu mendatang. "Tentu proses hukum akan tetap saya jalankan, di samping juga tugas partai dan tugas negara. Saya percayakan proses hukum kepada pihak yang berwajib dan menghargai proses hukumnya sendiri," lirih Novanto.
Usai melaksanakan konferensi pers pria yang akrab disapa Setnov itu segera meninggalkan kediaman BJ Habibie. BJ Habibie yang mantan presiden Indonesia ketiga itu enggan memberi keterangan kepada awak media.