Cerita Ketua RT 04, Saksi Penggerebekan Gudang Sabu 300 Kg di Penjaringan
Namun, sebelum penggerebekan tersebut, ada seorang perempuan yang diajak masuk ke dalam lokasi penggerebekan tersebut.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengamankan 300 kilogram narkotika jenis sabu dari sebuah rumah di Jalan Muara Karang Cantik Nomor 16 Blok D Selatan RT 04 RW 18, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (26/7/2017) malam.
Namun, sebelum penggerebekan tersebut, ada seorang perempuan yang diajak masuk ke dalam lokasi penggerebekan tersebut.
Perempuan itu adalah Yulia, Ketua RT 04 di Jl Karang Cantik, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ia menyampaikan hal tersebut saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Kamis (27/7/2017).
Yulia mengatakan jika dirinya sangat bingung tatkala satuan petugas (satgas) BNN menggedor pintu rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (26/7/2017) kemarin.
"Mereka tanya apa saya tahu siapa yang tinggal di depan rumah saya. Mereka bilang yang tinggal adalah pengedar narkoba. Ya saya bilang nggak tahu, setahu saya itu nggak ada yang ngerti kok," ujar Yulia.
Setelah diberitahu situasinya oleh Satgas BNN, ia diajak untuk memasuki rumah tersebut.Suasana Kos Perempuan Pekerja Malam saat Polisi Mencari Narkoba https://t.co/skZBJrvwxK via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Alasannya karena ia adalah ketua RT di kawasan itu.
"Jadi saya bisa dibilang saksi. Saksi pertama, yang masuk ke situ," ujar Yulia yang mengenakan kaus kerah berwarna kuning.
Ia menuturkan jika rumah itu kosong. Tidak ada perabotan rumah pada umumnya.
Beberapa saat kemudian, perempuan asli Betawi ini, melihat ada sebuah mobil box datang serta para pelaku.
"Itu (mobil) isinya mesin dalam kotak-kotak kayu. Dikeluarin dan mau dibuka. Susah lho itu, pakai di las dulu," ujar Yulia.
Menurutnya, narkotika jenis sabu itu ditemukan dalam mesin dan dibungkus menggunakan aluminium foil.
Ia kemudian tidak mengikuti proses penggerebekan itu hingga akhir.
"Karena saya ada kerjaan juga. Cuma saya tahu dan sempet keluar lagi pas Bu Sri (Mulyani) datang," pungkas Yulia.
Diberitakan sebelumnya, 3 pelaku ditangkap oleh Satgas BNN dalam peringkusan narkotika jenis sabu dari Cina seberat 300 kg ini.
Seorang pelaku asal Taiwan ditembak mati karena melawan, dan dua lainnya merupakan warga negara Indonesia.
Rencananya, sabu dalam mesin itu akan dibawa ke rumah lokasi penggerebekan untuk disimpan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.