Jusuf Kalla Tanggapi Pertemuan SBY dengan Prabowo
Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut angkat bicara soal pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat SBY.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut angkat bicara soal pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut JK, pertemuan antara dua tokoh politik tersebut untuk mencari teman.
"Semua politisi itu ketemu mencari teman," kata JK kepada wartawan, Jumat, (28/7/2017).
JK mengatakan pertemuan antara SBY dan Prabowo pada Kamis malam (27/7/2017) tersebut merupakan hal lumrah.
Seperti yang dilakukan antara tokoh lainnya selama ini.
"Semua politisi menjalin hubungan," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto merupakan hal yang biasa.Jika Jokowi-Gatot VS Prabowo-AHY Bertarung di Pilpres 2019, Siapa yang Menang? https://t.co/Kfegd6H6fl via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Menurutnya, pertemuan antara petinggi partai untuk membahas segala hal tentang bangsa dan negara, bukanlah sesuatu yang istimewa.
Beberapa kali, jelas Presiden keenam RI itu, pertemuan antara dua tokoh politik terjadi, seperti Prabowo dengan Jokowi, atau dirinya dengan Jokowi.
Menjadi besar, ucapnya, karena pertemuan berlangsung satu minggu setelah UU Pemilu disahkan oleh DPR dan pemerintah, meski empat fraksi di DPR melakukan Walk Out saat pembahasan berlangsung.
"Sebenarnya ini adalah pertemuan yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa pertemuan saya dengan Pak Prabowo," kata dia di Kediamannya, Bogor, Kamis (27/7/2017)
Lanjut SBY, pertemuannya dengan Prabowo melahirkan sesuatu yang baik demi kemaslahatan masyarakat Indonesia. Pasalnya, keduanya sepakat untuk tetap menjadi partai yang akan berposisi sebagai penyeimbang kepada pemerintahan.
"Apabila pemerintah melakukan sesuatu hal yang baik, pasti kami akan dukung akan dorong. Sebaliknya, apabila melakukan kesalahan, pastilah harus kami kritisi," tambahnya.