Setya Novanto Dilindungi Empat Kelompok
Doli menyebut kelompok pertama, adalah kelompok yang mendukung karena bisa terindikasi pernah terlibat dana hasil korupsi e-KTP.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Golkar heran dengan sikap partainya terus mempertahankan jabatan Setya Novanto sebagai Ketua Umum.
Saat jadi tersangka, Generasi Muda Golkar berharap Novanto mundur dari posisinya sekarang.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menilai citra partainya terus menurun di publik. Doli pun menyebut ada empat kelompok yang melindungi Novanto saat ini.
"Setidaknya ada empat kelompok utama yang ada di belakang itu semua," ujar Doli, Jumat (28/7/2017).
Doli menyebut kelompok pertama, adalah kelompok yang mendukung karena bisa terindikasi pernah terlibat dana hasil korupsi e-KTP.
Pada saat terjadinya proses awal penganggaran e-KTP, Setya Novanto menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Partai Golkar dan sekaligus juga adalah Ketua F-PG di DPR.
"Di dalam struktur DPP atasan Bendahara Umum itu adalah Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, kolega kerjanya adalah Sekjen dan para Ketua," kata Doli.
Kelompok kedua Doli menyebut mereka yang dekat dan menikmati jasa Setya Novanto.
Untuk kelompok Ketiga, Doli menilai mereka yang terbuai oleh ucapan Ketua DPR RI.
Dalam hal ini orang-orang tersebut yakin Novanto bakal lolos dari jeratan hukum di kasus e-KTP.
"Kelompok yang percaya dia masih kuat dan akan berhasil lolos karena didukung serta dibantu oleh pak Jokowi dan konspirasi peradilan," ungkap Doli.
Sedangkan kelompok ke empat menurut Doli adalah yang ingin mengambil keuntungan dalam situasi tertekannya Setya Novanto.
Kelompok ini, kata Doli ini pun terbagi menjadi dua.
"Ada yang hanya bermotif ekonomi, namun yang kedua ada pula yang bermotif politik, yang sudah mempersiapkan agenda kudeta terselubung untuk mengambil alih kepemimpinan DPP," papar Doli.
"Prilaku-prilaku seperti di atas itulah yang sekarang ikut membuat Golkar kotor, yang akan bisa membuat Golkar rusak," kata Doli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.