Pasukan Garuda di Sudan Harus Gunakan Rompi Anti Peluru dan Tenteng Senjata Saat Ambil Air
Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid tetap harus menjalankan Standard Operating Procedur (SOP) dalam melaksanakan tugasnya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.ccom, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid tetap harus menjalankan Standard Operating Procedur (SOP) dalam melaksanakan tugasnya.
Meskipun itu hanya sekedar mengambil air yang jaraknya 7 kilometer dari markas Indonesian Battalion (Indobatt) di Darfur, Sudan.
Mereka harus melengkapi diri dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang.
Baca: Pensiunan TNI Ini Ungkap Sosok Y, Warga Indonesia Diduga Terlibat Kejahatan Siber Internasional
Dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, kegiatan pengambilan air dilakukan, Minggu (30/7/2017) di wilayah Super Camp El Geneina, Sudan.
Dalam operasi tersebut pengawalan dilakukan 17 orang.
Mereka menggunakan perlengkapan lengkap seperti rompi anti peluru (Body Armour), senjata, amunisi, helm dan sarung tangan yang sesuai standar keamanan.
Serta 2 unit kendaraan APC (Armoured Personnel Carrier).
Komandan Satgas Indobatt, Letkol Inf Syamsul Alam, mengatakan pengambilan air itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasukan.
Mulai kebutuhan air minum, mandi, hingga mencuci pakaian.
Pasukan harus dua sampai tiga kali mengambil air dari lokasi tersebut.
Ijin Cari Rokok, Pria Ini Kepincut PSK Seksi di Jalan, Ini yang Terjadi Selanjutnya https://t.co/XbgJTSOXwS via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 31, 2017
"Kegiatan ini dilakukan harus sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedur) agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai keinginan dan aturan yang berlaku," ujarnya.
Sambil mengambil air dengan dua mobil tangki, Pasukan Garuda pun melaksanakan patroli di sekitar wilayah Super Camp El Geneina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.