Achmad Solichin Lulus S3 dengan Predikat Sangat Memuaskan
Bagi Dr. Achmad Solichin, S.Kom, M.T.I memiliki kesempatan menempuh studi S3 (doktoral) di Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada, merupakan kesempatan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Dr. Achmad Solichin, S.Kom, M.T.I memiliki kesempatan menempuh studi S3 (doktoral) di Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada, merupakan sebuah kesempatan langka.
Apalagi dengan beasiswa penuh dari Yayasan Pendidikan Budi Luhur Çakti. Kesempatan melanjutkan studi S3 datang ketika di akhir tahun 2011 Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Universitas Budi Luhur menjalin kerjasama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Gadjah Mada.
Salah satu program kerjasama tersebut adalah dibuka kesempatan bagi dosen-dosen FTI Universitas Gadjah Mada untuk melanjutkan studi S3.
"Alhamdulillah saya termasuk diantara 12 dosen yang terpilih untuk melanjutkan studi S3 di Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada. Kuliah secara resmi dimulai tanggal 1 Februari 2012. Banyak tantangan, hambatan, rintangan, permasalahan dan kendala yang dihadapi selama menempuh studi," ungkap Achmad Solichin.
Dijelaskannya, dengan kebersamaan diantara 12 dosen yang menempuh studi, serta dukungan dari berbagai pihak yang luar biasa, semuanya bisa dilalui dengan baik.
"Kuncinya adalah pertama, doa dari orang tua dan keluarga tercinta; kedua, usaha yang maksimal dari diri kita sendiri; ketiga, kekuatan iman dan spiritual, kepercayaan akan kuasa Alloh SWT; dan (4) selalu berbagi kebaikan ke sebanyak-banyaknya orang lain," jelas Achmad Solichin yang menjabat sebagai Direktur Penjaminan Mutu Universitas Budi Luhur.
Dan ternyata dalam studi S3 diakui Achmad Solichin tidak cukup sekedar mengandalkan keilmuan. Yang lebih penting lagi dari keilmuan adalah faktor non-teknis lainnya, antara lain: bagaimana kita menjalin komunikasi dengan promotor dan dosen-dosen kita, bagaimana dukungan keluarga, bagaimana kita mengatur waktu antara kuliah, pekerjaan dan keluarga, bagaimana kita menjaga kesehatan, bagaimana kita berbagi dengan teman- teman kita, dan seterusnya.
"Sejalan dengan hal tersebut, Bapak Djaetun, pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Çakti, juga berpesan pada saat pertama kali kami berdua belas sowan dan memohon ijin untuk kuliah S3 di UGM, bahwa jangan mengandalkan kepintaran semata, namun kuncinya harus selalu temen, tumemen dan mituhu," papar Achmad Solichin.
Temen artinya kejujuran dalam menempuh studi S3. Tumemen artinya selalu menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan setiap proses studi. Dan mituhu artinya selalu patuh pada guru, dalam hal ini tim promotor kita.
"Alhamdulillah akhirnya saya menjadi satu dari dua belas dosen yang dibiayai oleh YBLC yang bisa berhasil lulus S3 pertama kali. Saya dinyatakan lulus setelah menempuh sidang tertutup pada tanggal 6 Maret 2017 dan diwisuda bersama 1041 wisudawan S2 dan S3 dari Universitas Gadjah Mada pada tanggal 19 Juli 2017," papar Achmad Solichin.
Pada sidang tertutup,Achmad Solichin menjelaskan dirinya harus menghadapi delapan penguji, termasuk tim promotor.
"Sebanyak enam penguji berasal dari lingkungan FMIPA UGM, dan 2 penguji dari luar FMIPA UGM. Alhamdulillah setelah menjalani sidang selama kurang lebih dua setengah jam, saya dinyatakan lulus," katanya.