Baitul Muslimin Minta Polisi Periksa Wakil Ketua Umum Gerindra
Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyebut Presiden Joko Widodo dan PDIP telah membohongi rakyat mendapatkan kecaman.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyebut Presiden Joko Widodo dan PDIP telah membohongi rakyat, sehingga wajar jika dianggap seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), terus mendapatkan kecaman.
Ketua Bidang Kaderisasi dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia Faozan Amar menilai tuduhan Itu sangat keji dan tidak beralasan.
"Sebab PDI Perjuangan adalah partai berasaskan Pancasila, yang di dalamnya Ada sila Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Faozan dalam keterangan yang diterima, Rabu (2/8/2017).
Menurutnya, di PDI Perjuangan memiliki Baitul Muslimin Indonesia yang didirikan dan didukung oleh Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi sayap dakwah partai.
"Dan pengurusnya adalah berasal dari kader-kader Ormas Islam Seperti Muhammadiyah dan NU," katanya.
Dia juga meminta Arief Pouyono untuk menambah asupan bacaan terkait dengan sejarah perjuangan bangsa dan perjalanan PDI Perjuangan, sehingga tidak mudah membuat pernyataan yang sembrono.
"Walaupun telah meminta maaf, Kepolisian harus tetap memeriksa Arief Pouyono karena pernyataannya telah menimbulkan kegaduhan dan bisa menimbulkan konflik horisontal di masyarkat. Jika Ingin ketua umum Gerindra menjadi presiden, mari taati jadwal demokrasi lima tahunan, berkompetisi secara legal konstitusional dengan saling menghormati satu sama lain," kata Faozan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.