Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sketsa Wajah dari Kapolri Mirip Pria Misterius yang Datangi Rumah Novel Sebelum Diserang

Misteri pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mulai terkuak.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sketsa Wajah dari Kapolri Mirip Pria Misterius yang Datangi Rumah Novel Sebelum Diserang
capture video
Polisi mengakui adanya kemiripan antara sketsa wajah terduga pelaku penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan dengan pria berinisial AL yang sebelumnya pernah diperiksa pada 9 Mei lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mulai terkuak.

Sketsa wajah dirilis Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ternyata sama dengan pria misterius yang pernah mendatangi rumah Novel pada enam hari sebelum terjadi penyerangan.

"Lha iya, ini persis. Ini udah persis," ujar pembantu rumah tangga di kediaman Novel Baswedan, kawasan Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Saat itu Tribun Network menunjukkan gambar sketsa wajah pelaku dan foto AL, sekuriti sebuah spa yang pernah diperiksa Polda Metro Jaya.

Menurutnya, pria itu datang ke rumah Novel pada 5 April 2017, menanyakan apakah istri Novel berjualan pakaian gamis untuk pria.

Kedatangan AL terekam CCTV yang dipasang di rumah Novel Baswedan.

AL juga terlihat di sekitar Masjid Al Ihsan, 11 April 2017, lima menit sebelum Novel diserang dua orang pria mengendarai motor matic, seusai menjalankan salat subuh berjamaah.

Berita Rekomendasi

Seorang tetangga Novel berinisial EJ mengaku melihat dua orang mencurigakan di sekitar masjid dan mengendarai motor matic.

Sketsa wajah yang dirilis polisi merupakan hasil kesaksian EJ, seorang karyawan sebuah bank.

Polisi baru merilis satu sketsa dan tengah menyelesaikan sebuah sketsa wajah lainnya. Pria yang dilihat EJ identik dengan orang yang pura-pura mau beli gamis.

Pembantu rumah tangga Novel yakin betul pria yang pernah datang dan bertanya soal gamis pria itu sama dengan foto AL.

Rina Emilda, istri Novel, kemudian menunjukkan sketsa wajah yang dibuat sebuah surat kabar terbitan ibukota.

"Nggak, wajah dan badan sketsa orang yang di koran ini lebih gemuk. Orang yang datang ke sini lebih mirip dengan foto di majalah ini. Badannya tinggi dan gede, tapi nggak segemuk sketsa di koran itu," katanya.

Ditambahkan pria tersebut mencurigakan karena tidak seperti layaknya orang bertamu.

"Pas sore itu, dia tiba-tiba muncul. Nggak permisi, apalagi menyampaikan salam. Tahu-tahu sudah berdiri di dalam pagar, teras depan rumah," ungkapnya.

Sang pembantu kemudian keluar dari dalam rumah untuk menemui pria itu.

"Saya tanya dia, ada apa Pak? Dia bilang, ada baju gamis laki-laki, cowok, nggak? Saya bilang nggak ada. Adanya gamis cewek. Lalu, tiba-tiba melengos pergi nggak pamit lagi," katanya.

Menurutnya, selain berperakan gempal, pria itu juga berkulit hitam kelam.

"Saya tidak memperhatikan bentuk rambutnya karena dia datang dan tanya cuma sebentar," katanya.

Gandeng AFP
Rina Emilda menambahkan, dari rekaman CCTV di rumahnya terlihat pria mencurigakan tersebut terlihat datang seorang diri mengendarai sepeda motor.

Orang itu terlihat mondar-mandir beberapa kali di jalan depan rumahnya.

"Waktu itu saya nggak curiga dan belum sempat bahas dengan Pak Novel soal tamu mencurigakan itu. Waktu itu Bapak juga sedang sibuk mengikuti persidangan kasus e-KTP," ujar Rina.

Setelah terjadi penyerangan, Rina baru teringat kembali kedatangan pria tersebut.

"Baru setelah kejadian saya lihat rekaman CCTV," tambahnya.

Polda Metro Jaya pernah memeriksa AL setelah wajahnya terekam CCTV di rumah Novel. Namun polisi melepas AL karena punya alibi kuat yaitu pada saat terjadi penyerangan terhadap Novel dia sedang bersama sejumlah saudaranya di sebuah tempat.

Pembantu rumah tangga Novel mengaku sudah dua kali diperiksa polisi. Ia dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan lanjutan.

Polda Metro Jaya berencana minta bantuan Kepolisian Australia (Australia Federal Police/AFP) untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang terekam di CCTV.

"Jadi begini, kami ada kerja sama antar-kepolisian. Kami akan minta bantuan Kepolisian Australia itu, apakah CCTV yang kabur (gambarnya) itu bisa tidak sih diperjelas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Kepolisian Australia dianggap memiliki teknologi yang dapat membantu mengidentifikasi orang-orang mencurigakan yang terekam CCTV.

Terutama rekaman CCTV detik-detik Novel Baswedan diserang oleh orang tidak dikenal.

Argo menerangkan, polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara, memeriksa 56 saksi, 50 rekaman CCTV, dan 100 toko kimia.

"Sudah banyak perkembangan yang kami lakukan mulai dari 11 April," kata Argo. (coz/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas