Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Video Diduga Ketua Fraksi NasDem Sebut Sejumlah Partai Dukung Khilafah

Sebuah video berdurasi dua menit lima detik yang menampilkan pidato Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Victor Laiskodat, beredar luas.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Beredar Video Diduga Ketua Fraksi NasDem Sebut Sejumlah Partai Dukung Khilafah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Victor Laiskodat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah video berdurasi dua menit lima detik yang menampilkan pidato Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Victor Laiskodat, beredar luas.

Dalam video tersebut, Viktor bicara di belakang podium menggunakan pengeras suara.




Salah satu yang dibahas dalam potongan video itu ada ucapan empat partai politik berada di belakang kelompok ekstremis dan gerakan khilafah yang ingin mengganti NKRI.

"Kelompok-kelompok ekstrimis ini ada mau bikin satu negara lagi, mereka ingin mengganti negara dengan khilafah. Celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga," kata Viktor dikutip dari video tersebut.

Dirinya lalu menyebut sejumlah partai yang berada di belakang ekstremis dan gerakan pro khilafah.

"Partai nomor satu Gerindra, partai nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, partai nomor empat namanya PAN," kata Viktor.

BERITA TERKAIT

Secara langsung Viktor juga mengajak supaya calon bupati, calon gubernur dan calon anggota DPR dari partai yang disebutnya bakal mengganti dasar negara dengan khilafah.

Dalam video yang diduga disebar tidak utuh tersebut, Viktor menyebut, jika khilafah berhasil berdiri maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan ada lagi.

Bahkan, semua orang Indonesia akan diwajibkan melaksanakan salat dan gereja tidak boleh lagi berdiri.

Namun di tengah pidatonya ia mengaku tidak memprovokasi, tetapi Victor juga mengajak hadirin untuk melawan para pendukung ekstremis dan khilafah itu.

Dirinya juga menyindir Tragedi 1965 di mana orang-orang yang dianggap komunis atau pendukung PKI dibantai.

"Kita bunuh pertama mereka, sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965, mereka tidak berhasil, kita eksekusi mereka," kata Viktor.

Hingga berita ini dihimpun, belum ada konfirmasi dari Viktor soal pidatonya tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas