Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Metode BPKH agar Dana Haji Tidak Dikorupsi

Ada dua metode yang diberikan Yuslan agar uang tersebut tidak menjadi santapan para pencuri uang.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ini Metode BPKH agar Dana Haji Tidak Dikorupsi
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DAFTAR HAJI - Petugas melayani warga yang akan menjalankan ibadah haji, di Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Kota Bandung, Jalan Soekarno Hatta, Kamis (19/1/2017). Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan untuk 2017 dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 10 ribu orang. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mengelola uang yang sangat besar yakni Rp 99,34 triliun, Ketua Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Yuslan Fauzi berjanji itu tidak akan dikorupsi.

Ada dua metode yang diberikan Yuslan agar uang tersebut tidak menjadi santapan para pencuri uang.

Pertama adalah membuat sistem pengambilan keputusan investasi daerah-daerah yang rawan dikorupsi.

"Kita akan buat sistem pengambilan keputusan yang sebaik mungkin seperti yang kami pernah lakukan diperbankan," kata Yuslan saat menjadi pembicara diskusi media Forum Merdeka 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Apa aja itu? BPKH akan membentuk unit risk management, internal audit, risk committee dan lain sebagainya.

Sementara yang kedua adalah rekrutmen sumber daya manusia atau pegawai. Yuslan berjanji pihaknya tidak akan bermain-main dalam urusan integritas pegawai.

Kata Yuslan, integritas merupakan kunci sukses Malaysia membangun Lembaga Tabung Haji Malaysia. Yuslan berpendapat, sistem yang baik tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh SDM yang tidak berintegritas.

BERITA TERKAIT

"SDM berintegritas tetapi sistem tidak dibangun dengan baik, saya kira tetap aja buka peluang untuk orang korup. Kami sejak awal sudah sepakat karena resiko sangat besar, kami tidak mau main-main dalam urusan integritas dan sistem," tukas bekas direktur utama Bank Syariah Mandiri itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas