Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abdul Kadir Siap Bawa Daun Kesum dari Pontianak Berapa pun yang Diminta Istana

Selama di Jakarta, tidak ada satupun pendamping dari daerah untuk mengurus berbagai macam kebutuhannya dan satu peserta lainnya dari Pontianak.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Abdul Kadir Siap Bawa Daun Kesum dari Pontianak Berapa pun yang Diminta Istana
youtube
Juru masak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raut wajah gembira tergambar pada seorang sosok bernama Abdul Kadir, koki muda asal Pontianak, Kalimantan Barat. Senyumnya terus mengembang di muka pria yang baru menikah itu.

Tidak percaya, adalah satu di antara kata-kata yang terlintas di kepalanya saat dirinya dinobatkan menjadi pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara yang diselenggarakan oleh gabungan kementerian dan lembaga, serta kantor staf kepresidenan.

Alasannya, bukan hanya mendapatkan piala dan piagam, dia juga berkesempatan untuk menghidangkan karyanya di depan presiden pada saat perayaan HUT ke-72 RI di Istana Negara.

"Masih tidak percaya lah. Saya pikir tidak akan menang," kata Abdul Kadir usai memenangkan lomba di Lippo Mal Kemang, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Masih mengenakan seragam koki berwarna biru, pria asli Kalimantan Barat itu sempat berpikir masakannya, tidak akan dinilai enak oleh para dewan juri yang terdiri dari koki profesional, serta pejabat kementerian dan ahli gizi tersebut.

Kendala, sudah pasti dirasakannya dan juga para peserta lainnya. Dua menit usai mempresentasikan hasil masakannya ke dewan juri, dia langsung menelepon keluarga dan atasannya yang berada di Pontianak dan mengaku kecewa atas masakannya.

Ketidaksiapan bahan masakan yang ada di Jakarta, membuatnya harus membawa sendiri bahan makanan dari Pontianak, terutama Daun Kesum yang hanya tumbuh di Kalimantan.

Berita Rekomendasi

Bukan hanya itu, meski sudah sangat terbiasa saat memasak, dilihat puluhan orang dan langsung diliput oleh media, bukanlah hal yang biasa baginya. Rasa grogi, sempat dirasakan sebelum dan saat memasak menu Ikan Botok saus Merah Puitih.

Belum lagi, dia menceritakan harus ketinggalan pesawat menuju Jakarta dan membeli tiket pesawat dengan merogoh koceknya sendiri, karena sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah daerah.

Selama di Jakarta, tidak ada satupun pendamping dari daerah untuk mengurus berbagai macam kebutuhannya dan satu peserta lainnya dari Pontianak, Syamsuddin.

"Banyak sekali kendalanya. Baik sebelum masak, saat masak apalagi," tuturnya.

Saat memasak, dia mengaku meja yang disiapkan oleh panitia, sama sekali tidak memenuhi standar perlombaan kelas nasional. Meja yang hanya berukuran 2x1 meter itu dirasa tidak cukup untuk menaruh semua bahan dan alat memasak.

Tidak itu saja, beberapa peserta bahkan mengaku alat memasaknya tidak berjalan sebagaimana mestinya dan meminjam alat kepada peserta lain.

Beruntung baginya, saat memasak, tidak ada alat yang harus dipinjamkan. Hanya saja kegiatan itu, sempat mengalihkan fokus dirinya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas