Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masinton Tuduh Novel Baswedan Arahkan Miryam Sebut Nama Komisi III DPR

Kami cuma minta ada tidak Miryam sebut nama. Kalau mau jujur sebut nama itu tidak akan makan waktu satu menit

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Masinton Tuduh Novel Baswedan Arahkan Miryam Sebut Nama Komisi III DPR
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mendatangi KPK hari ini Selasa (15/8/2017) siang sekitar pukul 13.15 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu melakukan pertemuan selama kurang lebih satu jam dengan pihak internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (15/8/2017) siang.

Pertemuan berlangsung sejak sekitar pukul 14.17 WIB sampai 15.16 WIB.

Dalam pertemuan itu Masinton mengaku meminta pihak KPK untuk membuka rekaman kamera pengawas yang menunjukkan pemeriksaan terhadap Miryam S Haryani oleh penyidik KPK Novel Baswedan dan Ambarlita Damanik secara utuh.

"Saya tadi bertemu bidang humas dan minta video rekaman ditunjukkan secara utuh dan bukan sepotong-sepotong. Jawaban hanya normatif yakni mereka bilang lihat di persidangan, kalau itu saya juga sudah tahu jawaban saat rapat Komisi III dengan KPK," kata Masinton.

Politisi PDIP itu bersikukuh KPK menunjukkan percakapan utuh untuk melihat apakah memang benar Miryam menyebutkan nama-nama pihak di Komisi III DPR RI yang disebut mengintimidasi dia jelang pemeriksaan KPK.

"Kami cuma minta ada tidak Miryam sebut nama. Kalau mau jujur sebut nama itu tidak akan makan waktu satu menit," ujarnya.

Baca: Jokowi Kukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui Miryam menyebut beberapa nama anggota Komisi III DPR RI yang disebut mengintimidasi dirinya agar tidak menyebut nama partai atau anggota yang terlibat kasus E-KTP.

Mereka di antaranya Desmond Junaidi Mahesa (Gerindra), Sarifuddin Sudding (Hanura), Azis Syamsudin (Golkar), Bambang Soesatyo (Golkar), Hasrul Azwar (PPP), dan Masinton Pasaribu (PDIP).

"Yang sebutkan nama itu kan Novel Baswedan bicara kepada Ambarlita Damanik, Miryam hanya mengangguk. Itu kan trik untuk mengarahkan orang yang diperiksa."

"Oleh karena itu rekaman utuh perlu diperlihatkan di persidangan, jangan dipotong semau KPK. Katanya berani jujur itu hebat," kata Masinton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas