Mensos Khofifah Minta Komitmen Pilar Sosial Jaga Keutuhan NKRI
Khofifah Indar Parawansa meminta komitmen seluruh pilar sosial untuk terus berupaya menjaga keutuhan NKRI.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta komitmen seluruh pilar sosial untuk terus berupaya menjaga keutuhan NKRI.
Mengingat pilar sosial menjadi kepanjangan tangan pemerintah sekaligus garda depan dalam melayani permasalahan sosial yang muncul di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Khofifah saat membuka seleksi dan orientasi para “Pilar – Pilar Sosial Berprestasi”.
Peserta seleksi terdiri dari Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Hotel Redtop yang sudah diseleksi oleh 34 propinsi se Indonesia yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
"Keberadaan mereka sangat penting dalam upaya penjangkauan dan percepatan layanan masyarakat. Mereka inilah sebetulnya yang menjadi Frontliner atau garda terdepan dalam layanan sosial di seluruh Indonesia ketika misalnya kita (Pemerintah) harus melayani daerah-daerah pedalaman, titik perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan terdepan," tuturnya.
Karena itu, Khofifah berharap seluruh pilar-pilar sosial yang ada bisa merespon cepat berbagai permasalahan sosial.
Tentunya sesuai dengan gugus bidang tugas masing-masing serta organisasi sosialnya.
Khofifah juga mengatakan perwakilan pilar–pilar sosial berprestasi dari 34 Provinsi di Indonesia ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak bisa dianggap sepele.
Meskipun timbal balik yang diperoleh masih jauh dari harapan.
"Tidak semua bisa melakukan pekerjaan ini. Karena semua dimulai dari panggilan hati. Hanya mereka yang memiliki jiwa sosial yang tinggi saja yang mampu menjalaninya," terangnya.
"Ambil contoh Tagana, kalau ditanya apa yang mereka dapatkan selama ini. Uang ? Pulsa saja tidak cukup. Tetapi mereka mampu dan mau untuk membantu atau merespon cepat ketika bencana alam maupun bencana sosial terjadi di masyarakat. SOP-nya ketat yakni 1 jam mereka sudah harus berada disana," tambahnya.
Khofifah mengharapkan pilar sosial bisa turut menggugah rasa gotong – royong, toleransi, harmoni dan nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia.
Mengingat saat ini di masyarakat banyak bermunculan aksi anarkisme, intoleransi, dan radikalisme, yang berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa.
“Ayo kita bersama-sama membangun komitmen untuk menjaga NKRI, bangun komitmen untuk menjaga merah putih, bangun komitmen untuk penguatan integrasi bangsa,” katanya.