PKS Setuju Pembangunan Gedung Baru untuk DPR, Tapi Tidak Saat Ini
Komplek parlemen Senayan saat ini sudah tidak lagi bisa mengakomodir para anggota dewan menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplek parlemen Senayan saat ini sudah tidak lagi bisa mengakomodir para anggota dewan menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.
Pasalnya gedung untuk wakil rakyat itu awalnya dibangun untuk menampung anggota dewan, dengan satu orang asisten untuk setiap wakil rakyat.
"Sekarang kan jumlah anggota dewannya bertambah, dan asisten dan asprinya tujuh orang. Secara logika umum saja, memang diperlukan penambahan," ujar Sohibul kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2017).
Namun demikian bukan berarti PKS setuju dengan pembangunan gedung baru untuk DPR, yang tengah digagas saat ini.
Sohibul Iman menganggap saat ini perekonomian negara belum begitu baik.
Baca: Presiden PKS Minta Maaf Atas Doa yang Dibawakan Tifatul Sembiring
Sementara masih ada kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih mendesak daripada sekedar membangun gedung baru untuk anggota dewan.
Presiden PKS menyebut Indonesia antara lain masih butuh sekitar 2.500 kasur berikut dengan bangunan serta berbagai infrastruktur pendukungnya, untuk pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Selain itu negara juga butuh infrastruktur pendidikan.
"Kita lebih memilih ya, ditahan dulu masalah itu, sampai suatu saat kondisi ekonomi kita sudah baik," katanya.
"Tapi saya minta publik harus tahu, keperluannya ada, keperluan untuk menambah gedung DPR itu ada. Tadinya anggota DPR satu aspri, sekarang ini satu anggota DPR, tujuh tenaga ahli dan aspri, jadi bayangkan saja," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.