Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Setuju Pembangunan Gedung Baru untuk DPR, Tapi Tidak Saat Ini

Komplek parlemen Senayan saat ini sudah tidak lagi bisa mengakomodir para anggota dewan menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PKS Setuju Pembangunan Gedung Baru untuk DPR, Tapi Tidak Saat Ini
TRIBUN/HO
Presiden PKS Sohibul Iman menjadi Inspektur Upacara saat Memperingati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Presiden PKS Sohibul Iman mengingatkan tantangan bagi generasi penerus kemerdekaan yaitu menyumbangkan karya nyata untuk kemajuan bangsa. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplek parlemen Senayan saat ini sudah tidak lagi bisa mengakomodir para anggota dewan menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.

Pasalnya gedung untuk wakil rakyat itu awalnya dibangun untuk menampung anggota dewan, dengan satu orang asisten untuk setiap wakil rakyat.

"Sekarang kan jumlah anggota dewannya bertambah, dan asisten dan asprinya tujuh orang. Secara logika umum saja, memang diperlukan penambahan," ujar Sohibul kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2017).

Namun demikian bukan berarti PKS setuju dengan pembangunan gedung baru untuk DPR, yang tengah digagas saat ini.

Sohibul Iman menganggap saat ini perekonomian negara belum begitu baik.

Baca: Presiden PKS Minta Maaf Atas Doa yang Dibawakan Tifatul Sembiring

Sementara masih ada kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih mendesak daripada sekedar membangun gedung baru untuk anggota dewan.

Berita Rekomendasi

Presiden PKS menyebut Indonesia antara lain masih butuh sekitar 2.500 kasur berikut dengan bangunan serta berbagai infrastruktur pendukungnya, untuk pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Selain itu negara juga butuh infrastruktur pendidikan.

"Kita lebih memilih ya, ditahan dulu masalah itu, sampai suatu saat kondisi ekonomi kita sudah baik," katanya.

"Tapi saya minta publik harus tahu, keperluannya ada, keperluan untuk menambah gedung DPR itu ada. Tadinya anggota DPR satu aspri, sekarang ini satu anggota DPR, tujuh tenaga ahli dan aspri, jadi bayangkan saja," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas