Menteri Yohana Kampanyekan Three Ends Mulai Taman Bungkul Sampai Eks Lokalisasi Dolly
Yohana mengaku senang, lantas membeli sepatu, sandal, dan kain batik hasil kerajinan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise mengunjungi Taman Bungkul, Surabaya untuk mengkampanyekan strategi unggulan Kemen PPPA Three Ends.
Three Ends yakni upaya untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan.
Di kawasan car free day tersebut, Menteri Yohana berdialog langsung dengan masyarakat dan menyapa anak-anak yang hadir.
“Perempuan dan anak tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tetapi juga dunia. Untuk itu, Negara berkomitmen menjaga dan melindungi perempuan dan anak tanpa adanya diskriminasi. Namun upaya ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Menteri Yohana dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2017).
Baca: Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Kelompok Saracen Hingga Pemesannya
Menteri Yohana menegaskan masyarakat jangan takut melaporkan bilamana melihat tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, dan seksual yang terjadi di lingkungannya.
Kemen PPPA telah berupaya menekan tindakan kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya terhadap perempuan dan anak dengan menyediakan berbagai unit layanan, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di tingkat Polres dan perangkat hukum, diantaranya UU Perlindungan Anak, UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan UU Perdagangan Orang.
Baca: Soal Saracen, Berikut Tiga Pernyataan Eggi Sudjana
Sementara itu, usai melakukan kampanye Three Ends di lokasi CFD Taman Bungkul, Menteri Yohana mengunjungi kawasan eks lokalisasi Dolly. Yohana berkunjung ke lokasi yang kini sudah dimanfaatkan menjadi berbagai sentra Usaha Kecil dan Menengah (UKM), diantaranya usaha sepatu dan sandal, makanan, kain batik, kerajinan tangan, dan kelompok belajar anak-anak berkebutuhan khusus.
Yohana mengaku senang, lantas membeli sepatu, sandal, dan kain batik hasil kerajinan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly.
“Saya sangat mendukung upaya pemerintah Kota Surabaya untuk menggerakkan dan memberdayakan eks warga lokalisasi dan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly. Hasilnya sangat bagus, tidak kalah dengan produksi atau buatan luar negeri. Saya akan bantu promosikan kepada masyarakat lain berbagai produk berkualitas ini,” tutur Menteri Yohana.
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Surabaya, Menteri Yohana besok akan membuka secara resmi acara Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Tahun 2017 dengan tema “Sinergi untuk Perubahan”
Acara ini bertujuan untuk mensinergikan sekaligus mengkolaborasi, baik peran Kemen PPPA atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Lembaga Masyarakat (LM) maupun antar LM dalam menangani persoalan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.