Golkar Sebut Dana Bantuan Parpol dari Pemerintah Jauh dari Ideal
Anggota Komisi II DPR RI ini menjelaskan, kenaikan dana parpol harus dibarengi dengan tugas dan fungsi partai politik.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengucapkan terima kasih atas kebijakan Kementerian Keuangan yang menyetujui bantuan parpol tiap tahunnya sebesar Rp1.000 per suara sah atau naik dari sebelumnya Rp108 per suara sah.
Meskipun naik, Ace menilai, angka tersebut belum ideal.
"Kenapa? Karena hasil riset yang dilakukan KPK saja menyebutkan lebih dari segitu. Tapi sekalipun itu kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang berikan bantuan negara terhadap parpol," kata Ace saat dikonfirmasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Anggota Komisi II DPR RI ini menjelaskan, kenaikan dana parpol harus dibarengi dengan tugas dan fungsi partai politik.
Salah satunya adalah melakukan kaderisasi demi meningkatkan calon pemimpin.
"Dan tentu kenaikan ini juga dibarengi dengan pengawasan anggaran tersebut karena ini adalah uang negara. Dalam kaitan itu saya kira BPK bisa terlibat dalam audit anggaran tersebut," kata Ace.
Lebih lanjut dirinya tidak setuju dengan kritik yang menyebutkan tambahan uang untuk partai politik yang berasal dari APBN, justru akan menjadi beban negara.
"Itu relatif, KPKsaja merekomendasikan lebih dari Rp1000. Peran parpol ini dalam sistem ketatanegaraan sangat penting sekali, karena parpl ini sebagai pilar demokrasi, tentu harusnya mendorong parpol betul-betul kuat sesuai fungsinya," kata Ace.
Baca: Persatuan Purnawirawan: Kami Tegas Sikapi yang Melawan Pancasila
Penggunaan dana parpol pemberian pemerintah juga sangat berarti bagi Golkar.
Ace menjelaskan salah satunya bakal digunakan uyntuk membiayai kesekretariatan DPP partai berlambang pohon beringin ini.
"Tapi kita berkomitmen anggaran tersebut digunakan melakukan pendidikan politik kader. Kedua yang penting parpol menjadi instumen memperjuangkan masyarakat dan proses itu memang membutuhkan dana yang tidak sedikit," katanya.