Jonru Bilang Tak Takut Polisi, Cuma Takut Sombong Gara-gara Banyak yang Memuji
Persisnya, dia tidak takut dirinya diperiksa terkait dugaan melakukan ujaran kebencian (hate speech).
Editor: Rendy Sadikin
Dalam makna aslinya, hoax, adalah humorous or malicious deception, penipuan yang lucu atau jahat.
Baca: Jonru Ngamuk Dijebak Akbar Faizal soal Postingannya Terkait Orangtua Jokowi
Jadi, menipu dengan semangat lucu-lucuan, katakanlah semacam April Mop, pada dasarnya termasuk hoax juga.
Namun di negeri kita yang terkasih, telah terstigma sedemikian rupa bahwa hoax lebih dekat pada maknanya sebagai penipuan yang jahat.
Pemburukan, pembunuhan karakter, lewat kekeliruan yang disengaja dan fitnah.
Prof Rocky Gerung bilang hoax absurd. Barangkali benar.
Bahkan keabsudan itu bisa jadi menyenangkan dan mendatangkan kebahagiaan.
Namun tak dapat dimungkiri juga, betapa berbanding terbalik dari makna hoax sebagai malicious humorous, hoax dalam pengertian malicious deception jelas berbahaya.
Begitu berbahayanya sehingga bisa mengakibatkan kekacauan dalam satu negara.
Contohnya tidak usah pergi jauh-jauh. Ya, Indonesia.
Konsistensi dan militansi para penyebar hoax membuat kehidupan di Indonesia tak pernah bisa selow lagi. Bahkan saat menonton dangdutan.
Saracen sekarang sudah diberangus. Apakah hoax lantas berhenti? Sama sekali tidak. Menyusut, iya, namun berhenti tidak.
Sebabnya, produksi hoax memang bukan eksklusif milik Saracen. Semua orang bisa memproduksi hoax sebagaimana semua orang juga bisa jadi korban hoax.
Lalu bagaimana cara menghentikannya? Prof Rocky Gerung benar. Kecerdasan mesti ditingkatkan. Terutama melalui bacaan-bacaan yang bermutu.
Persoalannya adalah, upaya untuk mencerdaskan ini kalah cepat dibanding gerakan-gerakan pembodohan.
Gerakan-gerakan yang terstruktur, sistematik, dan masif. Saracen melakukannya. Jonru juga.
Artikel ini dipublikasikan di TRIBUN MEDAN dengan judul: Jonru Bilang Tak Takut Polisi, Cuma Takut Sombong Lantaran Banyak yang Memuji