Jokowi Pastikan Jalur KA Ganda Bogor-Sukabumi Dibangun Tahun Ini
Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disela-sela pelaksanaan salat Idul Adha di Sukabumi, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi akan dimulai tahun ini.
Jokowi meyakini pelaksanaan pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi dapat dimulai tahun ini karena anggarannya telah tersedia.
"Kemarin sudah kita lihat sangat memungkinkan dan tahun ini langsung kita segera kerjakan. Anggarannya kemarin dihitung kurang lebih Rp400-an miliar," ucap Presiden berdasarkan keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (1/9/2017).
Mengingat besarnya manfaat bagi percepatan mobilitas orang dan barang, Presiden menyatakan akan melanjutkan proyek tersebut hingga Cianjur dan Bandung.
Rencananya proyek tersebut akan dimulai tahun depan dan selesai pada tahun 2019 mendatang.
"Sudah saya perintahkan kemarin untuk disurvei yang dari Sukabumi menuju Cianjur, menuju ke Bandung. Revitalisasi total dilihat lagi juga, kalau itu tahun berikutnya berarti 2019," tutur Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan jalan tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi yang seharusnya telah dimulai pada tahun 1996.
Namun saat itu investor tidak segera memulainya, sehingga akhirnya Presiden memutuskan proyek tersebut diambil alih dan ditangani oleh BUMN.
"Insya Allah 2 tahun lagi selesai, saya cek terus," kata Jokowi.
Padahal menurut laporan yang diterimanya, saat ini jarak tempuh dari Jakarta ke Sukabumi memakan waktu yang cukup lama hingga sembilan jam.
Baca: Polda Metro Jaya Kurban 98 Sapi
Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Kemacetan ini yang akan kita selesaikan, sehingga saya perintahkan kemarin untuk tol Bocimi itu dipercepat selesainya," ujar Presiden.
Sedangkan untuk pembangunan bandar udara di Sukabumi, Presiden menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumumkan lokasi di mana bandara tersebut akan dibangun.
"Kalau saya umumkan, nanti harga tanahnya naik semuanya. Jadi biar nanti saja, tahu-tahu sudah jadi. Kalau diumumkan jadi ramai, harga tanah jadi naik," kata Jokowi.