Belanda Dukung Langkah Indonesia Komunikasi dengan Myanmar Bahas Rohingya
"Mereka juga memberikan support sepenuhnya atas preventif action. Mereka juga bertanya apa yang dapat dilakukan Eropa," tutur Retno.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa langkah Pemerintah Indonesia yang ingin berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar untuk membahas krisis kemanusiaan di Rakhine State telah diketahui berbagai pihak internasional.
Salah satu negara yang memberikan apresiasi kepada Indonesia adalah Pemerintah Belanda.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu Belanda. Dari komunikasi yang saya lakukan, kami sama-sama concern dan mereka mensupport Indonesia de-ekskalasi situasi di Rakhine," ujar Retno di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Minggu (3/9/2017).
Baca: Polisi Analisa Kaitan Bom Molotov Kedubes Myanmar dengan Kasus Rohingya
Dari hasil komunikasi itu, Retno mengetahui bahwa pihak Eropa memberikan dukungan juga terkait langkah yang ingin diupayakan Pemerintah Indonesia yang ingin mendeekskalasi situasi di Rakhine State.
"Mereka juga memberikan support sepenuhnya atas preventif action. Mereka juga bertanya apa yang dapat dilakukan Eropa," tutur Retno.
Terkait langkah yang ingin dilakukan Pemerintah Indonesia, Retno menjelaskan bahwa Pemerintah ingin persoalan di sektor hulu dan hilir dapat diselesaikan.
Persoalan yang perlu dilihat di sektor hulu, menurut Retno adalah dari aspek politik yang menyangkut kedua negara, yaitu Myanmar dan Bangladesh.
Baca: Sebelum Ke Myanmar, Menteri Retno Temui Tokoh-tokoh Islam
Di sektor hilir, Retno mengatakan persoalan yang menyangkut dengan Etnis Rohingya di Rakhine State.
"Di hilir, untuk kesekian kalinya, saya sudah berbicara dengan Menlu Bangladesh. Saya sudah berbicara mengenai masalah bantuan yang dapat kami berikan ke Pemerintah Bangladesh untuk menangani masalah pengungsi," kata Retno.