Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Generasi Muda Buddhis Indonesia Minta Masyarakat Waspadai Informasi Konflik Rohingya di Media Sosial

Beredarnya isu tidak benar mengenai krisis Rohingya dikhawatirkan menimbulkan konflik di dalam negeri.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Generasi Muda Buddhis Indonesia Minta Masyarakat Waspadai Informasi Konflik Rohingya di Media Sosial
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Ketua Umum Gemabudhi Bambang Patijaya dan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat bertemu dalam forum organisasi lintas agama membahas masalah Rohingya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) Bambang Patijaya meminta masyarakat dan pemerintah Indonesia memberi perhatian besar pada beredarnya informasi mengenai konflik Rohingya yang beredar di Indonesia.

Beredarnya isu tidak benar mengenai krisis Rohingya dikhawatirkan menimbulkan konflik di dalam negeri.

"Informasi di media sosial menjadi campur aduk antara informasi dari tahun 2012, 2016, dan 2017. Kami meminta pemerintah dan media memberikan info yang berimbang dan memberi pencerahan kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.

Hal itu disampaikan usai melakukan konferensi pers bersama beberapa organisasi pemuda lintas agama yang diinisiasi PP Pemuda Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).

Baca: 13 Tahun Kasus Munir, Suciwati: Revolusi Mental Omong Kosong

Gemabudhi bersama beberapa organisasi pemuda lintas agama seperti DPP Gema Mathla'ul Anwar, PP Syabab Hidayatullah, DPP DPP Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia, DPN Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, dan PP Pemuda Muhammadiyah mendorong pemerintah Indonesia untuk mendesak Myanmar menghentikan kekerasan militer kepada etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.

"Kami meminta pemerintah Myanmar menghentikan operasi militer. Dan bagi masyarakat Indonesia jangan mau terperdaya dengan informasi yang tidak benar di media sosial, yang lalu biarlah berlalu dan jangan dicampuradukkan dengan konflik yang terjadi di tahun 2017," katanya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas